Universitas Hasanuddin
Terinspirasi Etos Jepang, Guru Besar FIKP Unhas Ganrung Menulis, Kini Hasilkan 16 Karya
Terinspirasi etos warga Jepang, Guru Besar FIKP Unhas, Prof Andi Iqbal Burhanuddin, ganrung menulis hasilkan 16 karya buku
Editor:
Alfian
ist
Guru Besar Unhas Prof Iqbal Burhanuddin saat menjadi narasumber di Kopdar Virtual Komunitas SEVIMA, bekerja sama Duniadosen.com dsn Penerbit Deepublish, Senin (24/5/2021) secara virtual.
Selain itu, di tahap ini juga calon penulis mulai melakukan penyusunan draf secara kasar.
Di tahap penyuntikan dan revisi, lanjutnya, calon penulis harus pelajari persyaratan dan kriteria penulisan buku dari suatu penerbit yang akan dituju.
"Di tahap ini ada namanya penyempurnaan draf, kita harus mendesain kerangka buku itu," katanya.
Di tahap evaluasi, dia menjelaskan bahwa harus membawa ulang draf buku secara cermat.
Tujuannya adalah untuk menemukan kesalahan penulisan, kekeliruan logika penalaran dan kekurangan materi penulisan dan lainnya.
"Kita perlu meminta bantuan orang lain yang kompeten untuk mereview, memberi catatan-catatan kritis," katanya.
Sedangkan di tahap publikasi, penulis menghubungi penerbit dan melakukan negosiasi.(*)