Refleksi Ramadan 1442
Siapa yang Berhak Idul Fitri?
harus dikatakan bahwa setiap orang harus berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas puasa yang telah kita lakukan selama bulan Ramadan.
Banyak orang telah bergegas dengan penuh kedisiplinan mendekat keharibaan Ilahi dan mencapai tujuannya, dan beberapa dari kita melanggar dan menderita kerugian.
Mengherankan sungguh bagi seseorang yang tertawa pedih dan bersendagurau pada hari ini; Hari ketika orang benar akan diberi pahala dan yang bersalah akan kecewa.'
Selayaknya bagi khatib untuk menyampaikan kepentingan agama dan dunia umat Islam dalam khotbah sholat Idul Fitri, dan menginformasikan kepada masyarakat tentang isu-isu yang merugikan dan bermanfaat yang terjadi di dunia, tentang kondisi dunia Islam dan juga negara non-Islam, serta musuh dunia Islam.
Khatib harus menyampaikan apa yang menimpa rakyat dan bangsa Palestina, Yaman dan negara serta masyarakat lainnya yang menderita akibat kejahatan gerakan zionis internasioanal yang mengadu domba baik sesama negara muslim maupun dengan negara non-muslim. Khatib harus menyampaikan tentang kebutuhan umat Islam dalam kebangkitan dan kemandirian politik dan mata pencaharian.
Singkatnya, khatib idul fitri harus menyampaikan kepada jamaah dari isu politik, ekonomi, sosial, seni dan budaya. Tunjukkan apa yang berperan penting dalam kemerdekaan dan persatuan umat Islam.
Ekspresikan kualitas yang benar dari hubungan mereka dengan bangsa lain, dan peringatkan rakyat terhadap campur tangan kaum penjajah dan penindas dalam urusan politik dan ekonomi kaum Muslim, yang mengarah pada penjajahan dan eksploitasi mereka.
Singkatnya, shalat Idul Fitri adalah salah satu benteng pertahanan yang, sayangnya, kita umat Islam telah mengabaikan fungsi dan manfaat penting tersebut; Karena kita terkadang tidak menyadari dasar-dasar utama dari politik dan peradaban Islam serta hal lainnya.
Islam, di sisi lain, terkait dengan politik yang berkenaan dengan hukum, sosial, dan ekonomi Islam tetapi pada yang sama kita tidak boleh melupakan takbir dan doa yang dianggap senjata sakti nan ajaib di mata musuh Islam.
Sebagai kesimpulan, harus dikatakan bahwa setiap orang harus berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas puasa yang telah kita lakukan selama bulan Ramadan.
Kita harus bersyukur atas bulan di mana Alquran diturunkan dan rahmat bagi kita yang membawa kesucian dan kesalehan.
Di bulan ini kita senang dengan kedatangannya dan bersedih dengan kepergiannya.
Ramadan mengucapkan selamat atas umat Islam yang telah memanfaatkan secara maksimal fasilitas dan keutamaan yang telah disediakan bagi umat yang serius ingin kembali mensucikan diri sebagai umat dan pengikut Rasulullah yang suci dan sejati.
Hati manusia kini suci dan jiwa tercerahkan. Kita harus berusaha mempertahankan kesucian dan mengembangkan pencerahan ini sepanjang tahun hingga Ramadan berikutnya.
Insya Allah. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir bathin!(*)