Inspirasi Ramadan Hamdan Juhannis
Bumi Kebermaknaan (28): Perbedaan Kita dengan Anak-anak Kita
Gerakan paling melelahkan hanya tersenyum sendiri atau kecapekan menatap gadget atau kecapean menindis huruf-huruf kecil di HP mereka.
Perbedaan orangtua dengan anak- anak kita sekarang adalah persepsi tentang ruang sosialisasi dan ruang bermain.
Dulu kita menggunakan medan luas untuk bermain.
Kita bermain di sawah setelah panen, di sungai belakang rumah, atau di antara kolong rumah panggung.
Bau keringat adalah bumbu permainan dinamis kita.
Permainan kita memanfaatkan kekayaan alam yang ada.
Kita juga mengandalkan pertemuan fisik untuk bersosialisasi.
Tidak sah atau tidak sopan kalau ingin menyampaikan sesuatu tapi tidak bertemu.
Sementara anak-anak kita cukup memanfaatkan ruang sempit, sepanjang ada tempat charger, quota, dan signal yang menjadi 3 kebutuhan pokoknya.
Mereka tidak perlu bergerak banyak untuk mengenal banyak orang.
Mereka tidak pernah berkeringat saat bermain.
Gerakan paling melelahkan hanya tersenyum sendiri atau kecapekan menatap gadget atau kecapean menindis huruf-huruf kecil di HP mereka.
Perbedaan paling mendasar lainnya adalah cara pandang kita terhadap esensi aset.
Dalam hidup kita butuh aset.
Aset mengindikasikan kekayaan kita.
Bisa juga menunjukkan hasil jerih payah kita atau keberuntungan karena misalnya dapat banyak warisan.