Lebaran 2021
KHUTBAH IDUL FITRI 1442 H: Refleksi Puasa Ramadhan dalam Menghadapi Ujian Hidup
Bulan ramadan bulan yang sangat produktif. produktifitasnya ditandai dengan peningkatan pahala sebagaimana dikatakan oleh Nabi SAW
“Salam bagi kalian, kalian mendahului kami dan Insya
Allah Kami akan segera menyusul kalian.”
Di pagi hari ini pula, kami sampaikan salam
perpisahan kepada Ramadhan dengan iringan air mata.
Ya Allah, bulan ramadhan telah hadir di tengah-tengah
kami dengan kehadiran yang terpuji, menemani kami
dengan persahabatan sejati, telah menguntungkan kami
dengan keuntungan yang terbaik di seluruh alam, tiba-tiba
ia meninggalkan, pada akhir waktunya, pada ujung
jangkanya, pada kesempurnaan bilangannya. Ya Allah
bersamaan dengan berlepasnya bulan ini, keluarkan kami
dari segala kekeliruan dan kealpaan kami.
Subhanallah walhamdulillah wa lailaha illallah
wallahu akbar.
Kami-bersama-sama merebahkan tubuh kami, kami ratakan dengan dahi, tersungkur di hadapan Tuhan Yang Maha Luhur, Inilah hamba-Mu yang hina terhempas di hadapan-Mu, Inilah ubun-ubun kami ada di tangan-Mu, Punggung-punggung kami melengkung karena memikul beratnya dosa-dosa, Bibir kelu karena tidak sanggup mensyukuri besarnya anugerah-Mu. Di tanah lapang ini, kita semua mengakui dosa-dosa kita dan memohon perlindungan Allah Yang Maha kuasa.
Bapak/Ibu Hadirin Jama’ah Id Rahimakumullah
Di dalam Al-quran Allah Swt menjelskan bahwa
semua manusia tidak terkecuali orang beriman pasti akan
diuji.
Artinya:
Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan kematian, kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya: 35)
Pertama, ujian yang bernama keburukan, yaitu kemudharatan dunia dan segala sesuatu yang tidak menyenangkan. Seperti, penyakit, kemiskinan, kesulitan hidup, bencana alam, dan lain sebagainya.
Kedua, ujian yang bernama kebaikan, yaitu segala kenikmatan dunia, seperti kelapangan rizki dan
kemapanan ekonomi, kesehatan, kebahagiaan, kesuksesan, jabatan dan kekuasaan, dan lain-lain.
Juga dengan sangat adil bijaksana Allah Swt, menggambarkan dengan sangat jelas, eksplisit, Dua
macam ujian lengkap dengan dua tokoh, pelaku sejarah, yang keduanya diuji dan ternyata keduanya berhasil lolos dalam gelombang, arus lautan samudra ujian Allah Swt.
Pertama, Ujin dengan berbagai macam fasilitas yang mengenakkan dan tokohnya diwakili oleh Nabi Sulaiman as. Nabi Sulaiman adalah salah seorang putera Nabi Daud. Dia diberikan fasilitas Kecerdasan inteletual, emosional, Kekayaan, mampu berkominikasi dengan hewan dan jin. Sejak ia masih kanak-kanak berusia sebelas tahun, ia sudah menampakkan tanda-tanda kecerdasan, ketajaman otak, kepandaian berfikir serta ketelitian di dalam mempertimbangkan dan mengambil sesuatu keputusan
Nabi Sulaiman yang telah berkuasa penuh atas kerajaan Bani Isra’il yang makin meluas dan melebar, Allah telah menundukkan baginya makhluk-makhluk lain, Yaitu Jin angin dan burung-burung yang kesemuanya berada di bawah perintahnya melakukan apa yang dikehendakinya dan melaksanakan segala komandonya. Di samping itu Allah memberinya pula suatu kurnia berupa mengalirnya cairan tembaga dari bawah tanah untuk dimanfaatkannya yang dikerjakan oleh pasukan Jin-Nya.
Pada suatu hari Nabi Sulaeman diuji oleh Allah Swt, lupa melaksanakan shalat, bahkan dia sedang asyik- asyiknya menonton kuda-kuda piaraannya, QS. Shad (38) : 34.