Inspirasi Ramadan Hamdan Juhannis
Bumi Kebermaknaan (27): Karena Tuhan Maha Pembeda dan Setiap Orang Adalah Inspirasi
Saya tidak tahu persis berapa umur saya. Ayah saya meninggal waktu saya masih kecil. Ibu saya tidak pernah mengakses pendidikan formal berupa sekolah
Tidak ada pendataan tentang tanggal kelahiran.
Bagaimana saya bisa mendapatkan tahun kelahiran saya?
Persis dengan cerita di atas.
Nenek saya waktu masih hidup, pernah mengatakan, saya lahir waktu pohon kelapa di depan tempat tinggalnya masih setinggi orang dewasa.
Tentu ini menyulitkan untuk menghitungnya.
Karena harus melibatkan ahli biologi, berapa pertambahan tinggi pohon kelapa dalam setahun.
Karena waktu nenek saya mengatakan itu, pohon kelapa yang ditunjuknya itu sudah sangat tinggi.
Yang memudahkan adalah petunjuk ibu saya, bahwa saya lahir tidak terlalu lama setelah ada Pemilu.
Pemilu masa saya lahir adanya pada tahun 1971.
Usia saya sudah bisa ditakar, meskipun kata "tidak terlalu lama" belum menyajikan kepastian.
Ibu saya juga selalu mengulangi bahwa saya lahir kurang lebih setahun setelah kelahiran teman kecil saya yang juga keluarga saya, namanya Mahyuddin.
Mahyuddin inilah yang menjadi teman sekolah saya yang membuat saya mendapatkan tahun kelahiran yang tertulis di ijazah.
Saya masih ingat, saya mencoba menarik mundur satu tahun dari tahun yang ditulis Mahyuddin, tapi gagal.
Karena kepala sekolah menganggap tahun itu terlalu muda untuk usia pada angkatan sekolah saya.
Akhirnya saya mengikuti tahun kelahiran Mahyuddin tanpa tanggal dan bulan kelahiran.
Ceritanya unik kan?
Bagaimana dengan Anda?
Adakah keunikan kehidupan anda yang bisa dibagi, yang menghibur dan siapa tahu bermakna bagi kita semua?
Bisa juga berupa peristiwa ekstrim yang Anda alami yang bisa dikategorikan sebagai "your second life".(*)