Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bupati Nganjuk Ditangkap

Bupati Nganjuk Ditangkap KPK, PDIP dan PKB Ogah Akui sebagai Kader

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat.

Editor: Muh. Irham
Tribunnews.com
Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat yang baru saja ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tercatat memiliki harta kekayaan senilai Rp116,8 miliar. 

"Bukan anggota dan tidak ber-KTA PDI Perjuangan,” ujar Djarot. Ia menjelaskan Wakil Bupati Nganjuk, H Marhaen Djumadi yang merupakan kader PDIP.

Ia menyebut Novi dan Marhaen memang diusung oleh PDIP bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk.

"Wakil bupatinya yang kader pengurus, salah satu Wakil Ketua DPD Jatim. Waktu pilkada keduanya diusung PDI Perjuangan dan PKB," ucap Djarot.
PKB Juga Ogah Akui
Sekretaris Gerakan Sosial dan Kebencanaan DPP PKB Luqman Hakim meminta keberadaan Novi tidak dikait-kaitkan dengan PKB.

Luqman menilik dari pengakuan Novi dalam sebuah video di media sosial Youtube. Novi menegaskan bukan kader PKB.

Luqman kemudian mengirimkan tautan video Youtube dari akun 'MADUTV NETWORK JAWATIMUR'.

Dalam video itu, Novi mengaku sebagai kader PDIP, bukan partai politik lain.

"Dengan bukti link video tersebut, saya mohon keberadaan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat tidak dikait-kaitkan dengan PKB," kata Luqman.

Meski begitu, ia menegaskan, PKB menghormati langkah hukum yang dilakukan KPK. PKB, menurut Luqman, mendukung KPK memberantas seluruh praktik korupsi terjadi di Indonesia.

"Kami menghormati langkah-langkah hukum yang dilakukan KPK sebagai upaya tak kenal lelah untuk memberantas praktik korupsi di Tanah Air. Baik langkah penindakan maupun pencegahan," tutur Luqman. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved