Tribun Politik
Ratusan Orang Mendaftar Jadi Pengurus Partai Ummat Sulsel
Pria Pangkep 31 Desember 1968 itu mengaku sempat kesulitan mencari calon pengurus pada awal-awal
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Ummat Sulawesi Selatan (Sulsel) Abdul Hakim mengungkapkan perjuangannya merekrut calon pengurus partai bentukan Amien Rais itu.
Pria Pangkep 31 Desember 1968 itu mengaku sempat kesulitan mencari calon pengurus pada awal-awal pembentukan Partai Ummat.
Kini, setelah 6 bulan bergerak, Abdul Hakim mengatakan, animo calon pengurus terhadap Partai Ummat mulai menunjukkan hasil signifikan.
"Dari awal memang animo masyarakat kurang karena mereka belum tahu Partai Ummat, jadi masih agak susah cari pengurus," kata Abdul Hakim kepada Tribun Timur, Sabtu (8/5/2021).
Abdul Hakim mengatakan, keadaan kini sudah terbalik 180 derajat.
"Animo masyarakat yang mau jadi pengurus Partai Ummat mulai meningkat, bahkan sekarang kita kewalahan lagi menampung," kata Abdul Hakim.
Meski tak menjelaskan jumlah pasti, namun Abdul Hakim mengatakan jumlah orang yang mendaftar ratusan orang.
Jebolan Ilmu Dakwah Universitas Muslim Indonesia itu mengatakan, dari hasil survei terakhir angka elektabilitas Partai Ummat mencapai 2,1 persen DKI Jakarta.
"Kemarin untuk nasional 1,8 persen, melampaui PAN 1,1. Kalau Sulsel kita belum tahu," katanya.
Politisi senior Amien Rais resmi mendeklarasikan berdirinya Partai Ummat pada Kamis (29/4/2021) atau bertepatan 17 Ramadan 1442 Hijriah.
Dalam deklarasi yang ditayangkan melalui akun YouTube Amien Rais Official, ia juga mengumumkan nama-nama pengurus partai.
"Atas nama para pendiri, para pimpinan, para kader, dan anggota Partai Ummat, pada tanggal 17 Ramadhan 1442 Hijriah bertepatan dengan 29 April 2021 Masehi," kata Amien.
Pendirian Partai Ummat ini dilatarbelakangi oleh keretakan di tubuh PAN setelah kongres V PAN pada Februari 2020.
Kongres yang diwarnai kericuhan itu menetapkan Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN.
Amien Rais yang mendukung Mulfachri Harahap dalam pemilihan Ketum PAN menganggap, Zulkifli melakukan langkah keliru karena akan merapat ke koalisi pemerintah.