Inspirasi Ramadan Hamdan Juhannis
Bumi Kebermaknaan (26): Penanda Kelahiran Tempo Doeloe 'Tak Lama Setelah Pemilu'
Pernah mendengar cerita orang "tempo doeloe" yang kebanyakan tidak memiliki data tentang kelahiran mereka karena sistim pendataan belum berkembang
Karena waktu nenek saya mengatakan itu, pohon kelapa yang ditunjuknya itu sudah sangat tinggi.
Yang memudahkan adalah petunjuk ibu saya, bahwa saya lahir tidak terlalu lama setelah ada Pemilu.
Pemilu masa saya lahir adanya pada tahun 1971.
Usia saya sudah bisa ditakar, meskipun kata "tidak terlalu lama" belum menyajikan kepastian.
Ibu saya juga selalu mengulangi bahwa saya lahir kurang lebih setahun setelah kelahiran teman kecil saya yang juga keluarga saya, namanya Mahyuddin.
Mahyuddin inilah yang menjadi teman sekolah saya yang membuat saya mendapatkan tahun kelahiran yang tertulis di ijazah.
Saya masih ingat, saya mencoba menarik mundur satu tahun dari tahun yang ditulis Mahyuddin, tapi gagal.
Karena kepala sekolah menganggap tahun itu terlalu muda untuk usia pada angkatan sekolah saya.
Akhirnya saya mengikuti tahun kelahiran Mahyuddin tanpa tanggal dan bulan kelahiran.
Ceritanya unik kan?
Bagaimana dengan Anda?
Adakah keunikan kehidupan anda yang bisa dibagi, yang menghibur dan siapa tahu bermakna bagi kita semua?
Bisa juga berupa peristiwa ekstrim yang Anda alami yang bisa dikategorikan sebagai "your second life".(*)