Tribun Sulsel
Bertemu Andi Sudirman, Sekretaris Saber Pungli: Pelayanan Publik di Sulsel Sudah Bagus
Bertemu Andi Sudirman, Sekretaris Saber Pungli: Pelayanan Publik di Sulsel Sudah Bagus
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sekretaris Saber Pungli RI, Irjen Pol Agung Makbul bertemu Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo Makassar, Selasa (4/5/2021).
Usai pertemuan, Agung Makbul memberi keterangan pers.
"Ini hari kedua di Sulsel, kemarin kita adakan oleh Forkopimda dan beberapa kepada dinas, hari ini dilihat bagaimana pelayanan di Makassar dan sekitarnya," kata Makbul.
Menurutnya, khususnya di pelayanan masyarakat di Sulsel, ia menilai sudah bagus.
"Seperti tadi bagaimana pengurusan paspor, STNK, SIM, bagaiman pertahanan, dan lainnya. Kalau dilihat banyak juga yang sudah dapat predikat WBK (Wilayah Bebas Korupsi)," katanya.
Ini menunjukkan, bahwa komitmen pada pelayanan publik, khususnya di Makassar sudah memberikan pelayanan yang baik.
"Dan sebagian besar yang saya kunjungi dari lima kantor pelayanan publik sudah tidak menggunakan fresh money, tetapi dengan menggunakan digital," katanya.
"Sehingga dengan adanya digitalisasi meminimalisir atau meniadakan adanya praktek pungli, ini harus ditingkatkan pelayanannya, mudah-mudahan Makassar nanti salah satu kategori yang masuk kota bebas pungli yang nanti akan diumumkan Desember 2021," tambahnya.
Menurutnya, sangat sulit untuk meraih kategori kota bebas pungli.
"Karena ini saingannya berat, di Jawa Barat juga ada, Kalimantan Barat juga ada, jadi sudah ada yang bagus bagus, mari kita bersaing dalam rangka menuju daerah bebas pungli," katanya.
Bagaimana dengan Sulsel pada umumnya?
"Kemarin di Inspektorat sudah diperlihatkan semua tentang masalah kantor pelayanan masyarakat yang sudah mengalami digitalisasi, karena ada lima kriterianya, pertama SDM, bagaimana sumber daya manusianya, misalnya lelet atau tidak mempunyai kemampuan yah susah," ujarnya.
"Kedua operasional, itu benar-benar dilaksanakan atau tidak. Ketiga sarana prasarana, tadi termasuk untuk mendukungnya. Keempat adalah anggaran, kelima ide dan inovasi, kreativitas dari masing-masing kantor yang ada di wilayah. Itulah kriteria penilaian kota bebas pungli," jelasnya.
Nanti, lanjut dia, Menko yang akan menentukan, setelah nanti tim memberi masukan. "Karena beliau adalah pengendali dan penanggungjawab saber pungli," katanya.
Apakah di Sulsel masih ditekukan pungli?
"Sebelumnya juga masih ada, makanya sedikit-sedikitbakan kita pangkas, karena tidak mungkin membalikkan tangan secepat mungkin, ada tahapannya," ujarnya.
Daerah rawan pungli di Indonesia, lanjut dia, hampir seluruhnya.
"Di dalam siklus kehidupan yang rawan pungli mulai dari akta kelahiran sampai kematian, pengurusan sertifikat ijazah, BPN/ATR, pengurusan pendidikan sampai penguburan yang akan merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa bernegara," katanya.
"Jika kita tidak kikis, maka mau dibawa kemana negara ini, kita ini lah yang punya tugas, tugas kita berat, melayani masyarakat yang begitu banyak. Kita harus ready," ujarnya.
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, kedatangan Sekretaris Saber Pungli ke Sulsel sebagai salah satu bentuk penguatan.
"Ini penguatan buah kita di daerah. Termasuk sistem transaksi kita, saya bilang sudah kita bikin transaksi non tunai memang terus digitalisasi kita sudah mulai semarakkan juga di sini," ujarnya.
"Kemudian ada masukannya juga terkait ke depannya supaya meminimalisir pungli," jelasnya.(*)