Denny Siregar
Jawaban Menohok Denny Siregar buat Fadli Zon Kritik Polisi Tak Bisa Bedakan Pembersih WC & Peledak
Update kasus Munarman FPI terbaru, Pegiat medsos Denny Siregar ungkap kasus Fadli Zon Ratna Sarumpaet soal penganiayaan
TRIBUN-TIMUR.COM - Anggota Fraksi Gerindra DPR RI Fadli Zon mengaku heran dengan penangkapan mantan Sekretaris Jenderal FPI Munarman SH oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
Pasalnya, Fadli Zon mengaku kenal baik dengan Munarman.
Sejumlah barang bukti yang disita Densus 88 dari penggeledahan kasus Munarman juga dinilai janggal oleh Fadli Zon.
Terutama sejumlah cairan yang disebut bahan peledak.
Baca juga: Dicari Simpatisan FPI usai Munarman Ditangkap Densus 88, Denny Siregar: Saya Tidak Pernah Takut
Baca juga: Sosok AKP Jericho Bongkar Alat Rapid Tes Bekas di Bandara Kualanamu dan Kecerdikannya Menyamar
Baca juga: UAS Resmi Nikahi Fatimah Az Zahra, EK: Gak Sia-sia Somad Menggalang Dana buat Membeli Kapal Selam
Seperti diketahui, cairan Triaseton Triperoksida (TATP) dan bubuk putih yang ditemukan densus tersebut diprotes oleh pengacara Munarman, Hariadi.
Menurut dia, cairan itu bukan bahan peledak, tetapi pembersih toilet untuk masjid.
Fadli pun memosting cuitan soal itu.
“Di era revolusi industri 4.0, harusnya kita sdh bisa dengan mudah membedakan cairan pembersih WC dengan cairan bahan peledak,” tulis Fadli lewat media sosial twitternya. Akun Fadli Zon sudah terverifikasi centang biru.
Rupanya cuitan terbaru Fadli Zon memantik reaksi dari pegiat media sosial, Denny Siregar.
“Di era revolusi industri 4.0 ini, ada anggota @DPR_RI yang gak bisa membedakan mana muka digebukin dan mana muka bekas oplas…,” balas Denny dikutip tribun-timur.com dari akun twitter @Dennysiregar7

Denny Siregar menyinggung kasus Ratna Sarumpaet, yang kala itu terbukti berbohong bahwa wajahnya bonyok karena habis dianiaya.
Saat itu, Fadli Zon turut mendukung Ratna Sarumpaet dan percaya bahwa wajah yang bonyok itu akibat dianiaya.
Padahal, belakangan ketahuan wajah bonyok tersebut akibat operasi plastik.
Fadli Zon pun meralat pernyataannya tentang Ratna Sarumpaet saat itu.
Baca juga: Dicari Simpatisan FPI usai Munarman Ditangkap Densus 88, Denny Siregar: Saya Tidak Pernah Takut
Baca juga: Sosok AKP Jericho Bongkar Alat Rapid Tes Bekas di Bandara Kualanamu dan Kecerdikannya Menyamar
Baca juga: UAS Resmi Nikahi Fatimah Az Zahra, EK: Gak Sia-sia Somad Menggalang Dana buat Membeli Kapal Selam
Diketahui, Munarman ditangkap atas dugaan terlibat dalam aksi terorisme.
Hal itu pun dibuktikan dengan kehadiran Munarman dalam baiat kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Makassar, Januari 2015.
Menanggapi penangkapan Munarman, Fadli Zon pun mengaku tidak percaya dengan tuduhan itu.
Ia juga bahkan menyebutnya sebagai tuduhan mengada-ada.
"Saya mengenal baik Munarman dan saya tidak percaya dengan tuduhan teroris ini. Sungguh mengada-ada dan kurang kerjaan," cuit Fadli Zon.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi penangkapan eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman, Selasa (27/4/2021). (Twitter @fadlizon)
Selain itu, ia juga menyoroti temuan cairan TATP, yakni bahan peledak.
Cairan itu pun ditemukan di bekas kantor Sekretariat FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.
Walaupun begitu, pihak Munarman pun mengklaim cairan TATP tersebut hanya cairan pembersih kamar mandi.
Fadli Zon juga mempertanyakan hasil temuan tersebut.
"Di era revolusi industri 4.0, harusnya kita sudah bisa dengan mudah membedakan cairan pembersih WC dengan cairan bahan peledak," sindir Fadli Zon, Rabu (28/4/2021).
Baca juga: Dicari Simpatisan FPI usai Munarman Ditangkap Densus 88, Denny Siregar: Saya Tidak Pernah Takut
Baca juga: Sosok AKP Jericho Bongkar Alat Rapid Tes Bekas di Bandara Kualanamu dan Kecerdikannya Menyamar
Baca juga: UAS Resmi Nikahi Fatimah Az Zahra, EK: Gak Sia-sia Somad Menggalang Dana buat Membeli Kapal Selam
Diketahui Munarman telah diamankan di kediamannya di Klaster Lembah Pinus, Perumahan Modern Hill, Kelurahan Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa sekitar pukul 15.30 WIB.
Dikutip dari TribunJakarta.com, hal itu pun disampaikan Ketua RT 1 RW 13 Pondok Cabe Udik, Kikid Wirawandika.
Ia juga membenarkan ada sejumlah barang bukti yang diamankan pada penggeledahan.
"Ada kurang lebih, ada buku-buku ya, yang dibawa ada buku-buku, ada handphone ada flashdisk, flashdisk ada berapa gitu, kurang lebih total semua ada 60-70 item itu," papar Kikid.
Buku yang diamankan rata-rata bertema keagamaan.
Ketua RT tersebut diketahui ikut dalam proses penangkapan Munarman.
Saat penggeledahan, menurut Kikid, tidak ditemukan bahan peledak atau senjata di rumah Munarman.
"Enggak ada. Sama sekali tidak ada di rumah," kata Kikid.
Temuan Polisi
Polisi pun menemukan sejumlah barang bukti dalam penggeledahan menyusul penangkapan eks petinggi Front Pembela Islam (FPI) Munarman.
Dilansir TribunWow.com, hal itu juga disampaikan Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers, seperti yang ditayangkan TvOne, Selasa (27/4/2021).
Munarman pun ditangkap di kediamannya di Klaster Lembah Pinus, Perumahan Modern Hill, Kelurahan Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa pukul 15.30 WIB oleh Densus 88.
"Penangkapan terkait dengan dugaan keterlibatan Saudara M yaitu terkait aksi-aksi terorisme yang terjadi beberapa waktu yang lalu," ungkap Ahmad Ramadhan.
Penggeledahan pun dilakukan di dua tempat, yakni rumah Munarman dan bekas kantor Sekretariat FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.
Diketahui FPI juga telah dibubarkan dan dinyatakan sebagai organisasi terlarang.
"Di rumah tersebut, di kediaman Saudara M, tim melakukan penggeledahan," ujar Ramadhan.
"Tim yang lain juga melakukan penggeledahan di kantor Sekretariat (FPI) di daerah Petamburan, organisasi massa yang sudah dilarang pemerintah," lanjutnya.
Dalam penggeledahan di kantor FPI, ditemukan pula sejumlah atribut organisasi masyarakat (ormas) terlarang itu.
Selanjutnya ada beberapa dokumen pula yang ditemukan, tetapi isinya masih perlu didalami.
Selain itu Densus 88 juga menyita serbuk nitrat dan bahan peledak cairan TATP.
Kedua temuan ini juga serupa dengan barang bukti yang ada saat penangkapan terduga teroris di Condet dan Bekasi.
"Kemudian beberapa tabung yang isinya adalah serbuk yang dimasukkan dalam botol-botol. Serbuk tersebut mengandung nitrat yang sangat tinggi, jenis aseton," ujar Ramadhan.
"Kemudian ada beberapa botol plastik yang berisi cairan TATP, yakni aseton yang digunakan untuk bahan peledak yang mirip dengan yang ditemukan di Condet dan Bekasi beberapa waktu yang lalu," sambungnya.
Barang bukti ini akan terus didalami Puslabfor.
"Penggeledahan masih terus dilakukan di Petamburan. Saat ini Saudara M dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," pungkas Ramadhan.(*)
Baca juga: Dicari Simpatisan FPI usai Munarman Ditangkap Densus 88, Denny Siregar: Saya Tidak Pernah Takut
Baca juga: Sosok AKP Jericho Bongkar Alat Rapid Tes Bekas di Bandara Kualanamu dan Kecerdikannya Menyamar
Baca juga: UAS Resmi Nikahi Fatimah Az Zahra, EK: Gak Sia-sia Somad Menggalang Dana buat Membeli Kapal Selam