Inspirasi Ramadan Hamdan Juhannis
Bumi Kebermaknaan (15): Orkestrasi Keikhlasan, Ikhlas Menerima dan Ikhlas Memberi
Membangun budaya ikhlas menerima sama dengan memperkuat budaya keikhlasan pemberi untuk selalu berbagi, karena kebiasaan berbaginya terhargai.
Dari respon di atas terlihat bahwa betapa keikhlasan ini selalu bisa dibahas bagaimana ia bekerja dalam diri, yang lalu lalang di antara otak dan hati.
Kita bisa menjelaskan dengan alat pikir kita, kita pun bisa merasakan dengan olahan hati kita.
Namun sekali lagi, untuk memastikannya seberapa volume keikhlasan hadir dalam perilaku kita, kita sendiri-lah yang merasakannya.
Ada masukan praktis dari Profesor senior tadi sebaiknya kalau sudah menyumbang dikonfirmasi secara "japri" tentu untuk tujuan bahwa asa keikhlasan kita tetap terlokalisasi. Asal jangan sampai menjapri semua anggota group bahwa kita sudah menyumbang tapi belum dicontreng.
Itu sama saja dengan seseorang diumumkan menyumbang dengan nam: "hamba Allah," tapi dia bisik jamaah di dekatnya: "Tolong jangan bilang-bilang yah, yang hamba Allah itu adalah saya."(*)