Abdullah Hehamahua
Cerita 'Pahit' Abdullah Hehamahua Harus Dipenjara Era Presiden Soekarno dan Soeharto
Mantan aktivis Universitas Hasanuddin Makassar, Abdullah Hehamahu mempunyai pengalaman pahit ketika era orde lam dan orde baru.
"Nah, kawan ini lari ke Malaysia, Hehamahua ini lari ke Malaysia dan pulang menjadi sosok yang menyihir anak-anak muda menjadi radikal dan ekstrem. Itu makanya Abang tulis, dia pulang ke Malaysia, dalam tanda petik, sebagai teroris," kata Ngabalin, Jumat (16/4/2021).
Ali Mochtar Ngabalin pun keberatan pertemuan TP3 dengan Presiden Jokowi diibaratkan Musa mendatangi Firaun.
"Makanya sosok seperti Abdullah Hehamahua yang begitu dahsyat, dia tidak menunjukkan Islam yang rahmatan lil'alamin," kata Ali Mochtar Ngabalin.
Abdullah Hehamahua pun justru mengaku justru bersyukur dicap sebagai 'teroris'.
Abdullah pun menilai justru Ngabalin lebih 'teroris' ketimbang dirinya.
"Saya 'teroris'? Itulah istilah yang diberikan oleh penjajah Belanda ke para pejuang Indonesia mulai Teuku Umar di Aceh sampai Pattimura di Maluku," kata Ketua Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) ini.
Ali Mochtar Ngabalin dan Abdullah sama-sama aktivis dakwah dari Makassar.
Ali Mochtar Ngabalin adalah aktivis Muhammadiyah di Kecamatan Mamajang, Makassar.
Terakhir, dia menjabat sebagai Ketua Umum BKPRMI.
Kemudian, Abdullah Hehamahua adalah aktivis HMI Makassar.(*)
Baca juga: Sama-sama Aktivis Makassar, Abdullah Hehamahua Versus Ali Mochtar Ngabalin Saling Tuduh Teroris
Baca juga: Sosok Abdullah Hehamahua Viral Gara-gara Sebut Pertemuan TP3 & Jokowi Mirip Musa Datangi Firaun