Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penembakan Laskar FPI

Sama-sama Aktivis Makassar, Abdullah Hehamahua Versus Ali Mochtar Ngabalin Saling Tuduh 'Teroris'

Abdullah Hehamahua dan Ali Mochtar Ngabalin terlibat perdebatan serius di ruang publik setelah analogi Nabi Musa dan Firaun ke Presiden Joko Widodo.

Editor: Muh Hasim Arfah
handover
Tenaga Ahli KSP, Ali Mochtar Ngabalin dan Ketua TP3 Laskar FPI Abdullah Hehamahua terlibat perseteruan ketika adanya analogi Nabi Musa dan Firaun ketika pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Abdullah Hehamahua menjadi pembicaraan hangat akhir-akhir ini setelah analogi Nabi Musa dan Firaun ketika menemui Presiden Joko Widodo.

Ketua Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan enam Laskar FPI ini menganalogikan pertemuan saat itu seperti pertemuan Nabi Musa dan Firaun.

“Kami sepakat datang seperti Musa datang ke Firaun,” katanya dalam video bincang-bincang berjudul "Penembakan FPI dan Habib Rizieq Balas Dendam 9 Naga Kekalahan Ahok?" yang disiarkan saluran YouTube USTADZ DEMOKRASI.

Abdullah Hehamahua bukan orang baru dalam dunia aktivis.

Aktivis Makassar era 70-an pasti mengenalnya.

Sebab, lelaki kelahiran Ambon 18 Agustus 1947 adalah aktivis dari Kampus Universitas Hasanuddin Makassar.

Abdullah merupakan lulusan D-3 Teknik Elektro.

Tak hanya sampai di situ, Abdullah adalah aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Bahkan, dia pernah menjabat sebagai ketua umum PB HMI.

Saat ini, Abdullah Hehamahua terlibat debat sengit di ruang publik dengan Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin

"Kalau Musa AS setelah dewasa merantau ke Madyan, setelah 10 tahun dia kembali ke Mesir dan dengan mukjizat sebagai seorang nabi," katanya.

"Nah, kawan ini lari ke Malaysia, Hehamahua ini lari ke Malaysia dan pulang menjadi sosok yang menyihir anak-anak muda menjadi radikal dan ekstrem. Itu makanya Abang tulis, dia pulang ke Malaysia, dalam tanda petik, sebagai teroris," kata Ngabalin, Jumat (16/4/2021).

Ali Mochtar Ngabalin pun keberatan pertemuan TP3 dengan Presiden Jokowi diibaratkan Musa mendatangi Firaun.

"Makanya sosok seperti Abdullah Hehamahua yang begitu dahsyat, dia tidak menunjukkan Islam yang rahmatan lil'alamin," kata Ali Mochtar Ngabalin.

Abdullah Hehamahua pun justru mengaku justru bersyukur dicap sebagai 'teroris'.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved