TRIBUN TIMUR WIKI
Umpamakan Perawat Seperti Ini Jika Tangani Pasien BPJS & Miskin, Ratu Entok Ditangkap Polisi
Ratu Entok meminta perawat untuk tidak pandang bulu merawat pasien lantaran terikat sumpah.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Waode Nurmin
Dalam video klarifikasi berdurasi lima menitan itu, Ratu Talisha alias Ratu Entok menghususkan video tersebut kepada para netizen yang berkomentar mengenai isi video sebelumnya.
Menurutnya, anaknya selalu mendapatkan prestasi di sekolah sejak TK hingga saat ini duduk di bangku SD.
Itu semua adalah berkat kerja keras dirinya yang selalu mengajarkan anaknya dalam segala hal.
Namun yang jadi permasalahannya adalah mengenai sistem daring yang kini diterapkan oleh berbagai sekolah.
“Yang saya permasalahkan sistem daringnya. Kalau hanya mengasihkan tugas seperti hari-hari biasanya, kita ga heboh karena anak kita ga megang Hp. Hp kita ga terbagi dua,” kata Ratu.
Wanita asal Medan ini kemudian melanjutkan alasan lainnya mengenai permasalahan sistem daring.
“Kedua mata anak kita tidak sakit. Ketiga ga abis beli kuota. Keempat yang paling buat fatal itu adalah dimana-mana dibuka, sekolah tak dibuka,”
“Kalau katanya takut nanti ada apa-apa siswanya metong siswanya mati guru disalahkan, yaudah sekolahnya tutup aja, ga usah ada perbandingan mall dibuka sekolah ditutup,” lanjutnya.
Menurutnya, alasan keempat seperti yang disampaikan olehnya itu lah yang membuat para emak-emak menjadi kepo dan ribut.
Apalagi pelaksanaan sekolah seperti saat tanpa bertatap muka antara siswa dengan guru, akan tetapi uang SPP tetap harus dibayar penuh juga paket buku yang harus dibeli.
“ini sekolah tak sekolah, uang sekolah bayar, buku wajib diambil, lembar ujian tak bisa dikasih kalau kalau ga bayar uang sekolah.
Bahkan satu sekelasnya sekarang tak terima rapor gara-gara tidak bisa sanggup membayar sekaligus tiga bulan uang sekolah anaknya. Cocok ko rasa ?,” imbuhnya.
Dalam pernyataan itu, Ratu mewakili isi hati para emak-emak tidak menyalahkan para guru atas proses pembelajaran yang hanya berlangsung selama 15 menit, namun uang sekolah harus tetap dibayar penuh.
“Masuknya 15 menit, tapi bayar sekolahnya full. Kita ga salahkan guru, guru itu juga sama seperti kita punya anak punya keluarga. Ga bisa pegang handphone terus menerus,”
“Kedua dia juga punya anak, dia juga ga suka seperti ini sistemnya. Kita ga pernah salahkan guru, guru itu cuma pekerja mengikuti sistem dari sekolahnya.