Kadus Katangka Dibunuh
Polisi Kejar Terduga Pelaku Pembunuhan Kadus Katangka Bulukumba
Pihak kepolisian telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) atas meninggalnya Aliani, Senin (19/4/2021).
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sudirman
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Pihak kepolisian telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) atas meninggalnya Aliani, Senin (19/4/2021).
Aliani merupakan kepala dusun Katangka, Desa Karama, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Ia meninggal dalam keadaan tragis. Tubuhnya penuh luka tusukan dan beberapa bagian lainnya memar.
Aliani ditemukan oleh warga dalam keadaan tergeletak di depan rumahnya, dengan baju yang yang telah berlumur darah.
"Kami sudah olah TKP dan ambil keterangan saksi-saksi," kata Kasat Reskrim Polres Bulukumba, AKP Bayu Wicaksono.
Bayu mengaku belum bisa berkomentar banyak.
Saat ini kata dia, pihaknya tengah melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku.
"Sementara sedang kami lakukan pencarian atau pengejaran terhadap terduga pelaku," kata Bayu Wicaksono.
Sekadar diketahui, Kepala Desa Karama, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jusman, telah melaporkan dugaan pembunuhan Aliani ke Polsek Rilau Ale.
Jusman menceritakan, sebelum kejadian, Aliani memang sempat mendapat ancaman dari salah seorang warga.
Ancaman itu datang setelah ia meninjau progres proyek rabat beton di Desa Karama.
Namun, Jusman juga menegaskan bahwa ia tak ingin menjustifikasi sebelum ada hasil penyelidikan dari polisi.
Namun, fakta-fakta ini bisa menjadi salah satu bahan penyelidikan polisi.
"Tadi malam beliau (Alm. Aliani) laporan, kan ada pekerjaan rabat beton, kebetulan melewati depan rumahnya juga ini warga," jelas Jusman.
"Warga itu meminta dikerjakan juga dibagian depan rumahnya, karena tinggi. Nah, Ibu Kadus minta petunjuk ke saya, jadi saya sampaikan kasi saja campuran biar dia yang kerja sendiri," jelasnya menambahkan.
Namun, setelah Aliani menyampaikan hal tersebut, ia malah mendapatkan ancaman.
"Setelah sampaikan begitu, bahasanya dia bilang tidak mau. Tukang yang kerjapi itu proyek yang kerjakan. Ibu dusun bilang tidak bisa, nah dia bilang kalau tidak bisa, ada nanti kau dapat itu," beber Jusman.
Anak korban yang menjadi satu-satunya saksi kejadian itu juga mengungkapkan fakta.
"Dia bilang, yang bunuh ibuku itu yang datang tadi malam di rumahnya kakekku. Sementara yang datang tersebut itu yang kebetulan bilang (ancaman) itu," jelasnya.
Jika ini benar adanya, kata Purnawirawan TNI itu, maka pembunuhan Aliani adalah pembunuhan berencana.
Karena ada ancaman yang dilayangkan sebelum kejadian.
Jusman berharap polisi bisa tegas mengusut tuntas dan mencari pelaku pembunuhan tersebut.
Ia mengaku tak menerima kejadian yang menimpa aparatnya itu.
Apalagi korban merupakan seorang perempuan.
Sekadar diketahui, dari kejadian itu, korban mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya.
Seperti luka Lecet pada pipi sebelah kiri, lebam pada dahi sebelah kiri, luka pada dahi sebelah kiri, jari kanan terpotong, luka robek pada lengan kiri.
Luka Robek pada tangan kiri, luka robek pada paha kanan luka robek pada paha kiri, luka robek pada dada sebelah kiri, luka robek pada perut, memar pada lengan kiri dan juga luka robek pada ketiak. (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi