Siapa Zainal Tayeb? Perantau Asal Mamasa yang Sukses di Bali, Punya Banyak Hotel dan Doyan Sedekah
Siapa Zainal Tayeb? Perantau Asal Mamasa yang Sukses di Bali, Punya Banyak Hotel dan Doyan Sedekah
TRIBUN-TIMUR.COM - Pengusaha zainal tayeb (66) ditetapkan sebagai tersangka.
Sosok Zaenal Tayeb dikenal sebagai pengusaha pariwisata asal Sulawesi yang sukses di Bali.
Zainal Tayeb adalah pengusaha Bugis yang lahir dan besar di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Hingga tahun 2005, mamasa yang masih bergabung dengan Polewali, masih masuk wilayah pemerintaha Provinsi Sulsel.
Dia merantau ke Bali 51 tahun lalu dan kini memiliki sejumlah hotel, villa, tempat wisata yang tersebar di Bali, Lombok, hingga Makassar.
Dia juga merupakan mantan promotor tinju internasional, salah satunya jadi promotor petinju terbaik Indonesia Chris John dan Daud Jordan.

Kecintaannya pada olahraga tinju juga diwujudkan dengan mendirikan sasana tinju Mirah Boxing Camp di kawasan Legian, Kuta, Badung, Bali.
Zainal merupakan tokoh warga Bugis-Makassar di Bali. Ia pun menjabat sebagai Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan atau KKSS Bali.
Zainal dikenal juga sebbagai pengusaha yang dermawan.
Belum lama ini, ia bahkan rela menjual dual mobil mewahnya yakni Jeep Rubicorn dan Toyota Alphard. Hasil penjualan mobil itu dipakai untuk membeli sembako lalu disumbangkan kepada warga yang terdampak Covid-19.
“Di saat seperti ini (pandemi Covid-19), kita memang seharusnya saling membantu, khususnya masyarakat kurang mampu,” ujar Zainal dikutip Tribun-Bali.com, Jumat 15 Mei 2020.
Zainal tidak menyebutkan berapa total hasil penjualan mobil mewah miliknya, tetapi hasil penjualannya digunakan untuk membeli sembako hingga masker.

Paket sembako tersebut kemudian dibagikan ke empat daerah, yakni Makassar, Bali, Lombok, dan Banyuwangi.
Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Bali ini memerinci, paket beras dibagikan di Bali sebanyak 20,5 ton, Makassar 2 ton, Lombok 3 ton, dan Banyuwangi 2 ton.
Sepanjang periode April dan Mei 2020, Zainal Tayeb dan keluarga telah menyalurkan bantuan kurang lebih 28,5 ton beras dan parcel sembako kepada warga terdampak di Bali, NTB, Banyuwangi, dan Makassar.
Sebelum ditetapkan tersangka, Zainal pernah mengungkapkan dirinya sudah ingin pensiun dari dunia bisnis.