Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bom di Gereja Makassar

'Minta Adik Tidak Bergaul & Larang Ibu Pinjam Uang Bank Lagi' Isi Wasiat Lukman Pelaku Bom Makassar

Update Bom di Gereja Makassar, isi surat wasiat pelaku bom Gereja Katedral Makassar, larang ibu pinjam uang di bank riba

Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM/EMBA
Serpihan ledakan bom di Gereja Katedral masih berserakan di badan Jl Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Minggu (28/3/2021) siang 

Ibu YSF, Elis Mariani, mengatakan, anaknya baru menikah dengan Lukman sekitar tujuh bulan lalu. Sejak menikah dengan Lukman, Elis sudah jarang berkomunikasi dengan anaknya itu.

"Jarang ketemu sejak menikah. Dia menikah sekitar 7 atau 8 bulan lalu," ujarnya.

Elis mengatakan, setelah menikah keduanya memilih usaha berjualan makanan secara online.

Apabila ada yang memesan makanan, maka suaminya yang seringkali mengantarkan pesanan pembeli. Ia baru mengetahui bahwa anaknya meninggal dunia pada Minggu malam.

"Baru tahu tadi malam (Minggu, 28/3/2021 malam). Yang perempuan itu anak saya," kata Elis.

Menurut Hamka, perubahan Lukman mulai terasa saat ia memutuskan untuk berhenti kuliah.

"Dia kuliah dekat sini. Saya lupa kampus apa. Tapi tiba-tiba dia mau berhenti. Saya kasihan sama ibunya, karena dia tidak mau dilarang. Berubah, dia sering pulang malam, terus sudah tidak mau bergaul sama warga di sini. Dulu memang pendiam, tapi masih mau kumpul," jelas Hamka.

Setelah berhenti kuliah, tidak lama kemudian Lukman dikabarkan sudah menikah. "Tiba-tiba menikah, tidak tahu orang mana itu (istrinya), kami tidak tahu karena tidak menikah lewat pemerintah," katanya.

Setelah menikah, anak sulung dari dua bersaudara itu bertambah keras dan sering kali menegur ibunya jika melakukan ritual adat seperti barasanji. "Dia selalu tegur orang tuanya kalau barasanji, katanya bid'ah, tidak boleh. Bahkan Lukman ini tidak mau makan ayam atau sapi kalau bukan dia sendiri yang potong," tuturnya.

Perselisihan Lukman dan ibunya berakhir saat Lukman dan istrinya memilih meninggalkan rumah. "Sudah pindah di lorong sebelah, yang tadi digerebek itu, bahkan didapat ada 5 peluru," terang Hamka.

Hamka mengatakan, saat berita pemboman gereja tidak ada warga yang menyangka jika dia adalah Lukman. "Tidak ada yang menyangka, kami kira cuma ikut pengajian-pengajian saja. Ternyata pas ada berita bilang kalau dia warga sini, inisial L, di situ kami langsung tahu kalau itu Lukman sama istrinya," katanya.

Surat Wasiat

Lembaran surat wasiat yang ditulis huruf kapital itu, beredar luas di media sosial.

Seperti di via WhatsApp dan bahkan di akun Instagram.

Seperti yang di-posting di akun @makassar__info.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved