Tribun Bulukumba
Pelayanan RSUD Bulukumba Dirancang Berbasis Digital, Pasien Bisa Mendaftar Secara Online
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sulthan Daeng Radja Bulukumba, mulai dirancang menuju pelayanan rumah sakit berbasis digital.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sudirman
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sulthan Daeng Radja Bulukumba, mulai dirancang menuju pelayanan rumah sakit berbasis digital.
Pasalnya, saat ini, manajemen RSUD masih menerapkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) secara parsial, atau belum terintegrasi dalam sebuah bank data digital.
Di era kepemimpinan Bupati Muchtar Ali Yusuf, Pemerintah Kabupaten Bulukumba mendorong untuk menerapkan sistem digitalisasi rumah sakit secara menyeluruh.
Konsep ini merupakan bagian dari misi pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
“Digitalisasi fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah Sakit menjadi salah satu dari misi Pemda saat ini, guna meningkatkan kualitas dan layanan kesehatan masyarakat,” kata Bupati Muchtar Ali Yusuf, Sabtu (27/3/2021).
Digitalisasi rumah sakit, tambahnya, harus direspon oleh rumah sakit, agar pelayanannya lebih efektif dan efisien, seperti pendaftaran pasien secara online melalui aplikasi.
Begitu pula dari sisi administrasi yang serba manual harus dikembangkan menjadi serba otomatis yang terintegrasi dalam sebuah sistem digitalisasi.
Untuk belajar pengembangan sistem digitalisasi rumah sakit, pihak RSUD menghadirkan Direktur Utama RS Haji Jakarta, dr. Wahyuningsih Attas sebagai narasumber.
Tak tanggung-tanggung dr. Wahyuningsih Attas juga membawa Tim IT dan Tim Laboratorium yang selama ini membantunya dalam mengemban amanah sebagai Direktur RSUP Fatmawati sebelum menjadi Direktur RS Haji Jakarta.
Dr. Wahyuningsih menyampaikan, bahwa penting mendorong pelayanan rumah sakit secara digital, namun lebih penting juga Dinas Kesehatan tidak mengabaikan program promotif dan preventif.
Ketika tidak banyak masyarakat yang datang berobat di fasilitas kesehatan maka itu lebih murah dan efisien.
Dikatakannya, jika digitalisasi diterapkan maka seluruh data realtime bisa diakses kapan saja.
Ada big data dimana semua informasi terpusat dan mudah diakses, baik oleh pihak rumah sakit maupun pasien.
Ia berharap rumah sakit Bulukumba menjadi pelopor penerapan digitalisasi rumah sakit.
"Sebelum melakukan konsep digitalisasi ini, harus ada transformasi revolusi, baik pada perilaku maupun di pelayanan kesehatan. Tidak bisa step by step (perlahan), harus ada lompatan supaya tidak ketinggalan,” kata dia.