Tribun Makassar
Kisah Kadir, dari KDRT, Napi Rutan Makassar Hingga jadi Aktifis Pramuka
Saat duduk di bangku kelas satu di salah satu sekolah menengah pertama di Kota Makassar, ia mengaku pernah aktif di dunia kepramukaan.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kenalkan, Abdul Kadir Jaelani (25). Satu dari 1500 penghuni Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Makassar.
Sudah delapan bulan terakhir, ia menjalani hari-hari di rumah tahanan yang berlokasi di Jl Rutan, Kecamatan Rappicini, Makassar, itu.
Kadir, begitu ia disapa, terjerat kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya.
Istri yang belum lama ia nikahi alias masih dalam suasana pengantin baru.
Warga asal Jl Sabutung, Makassar itu, divonis hukuman tiga tahun penjara, tepatnya, 2020 lalu.
Saat ditemui, Kamis (25/3/2021) siang, Ia enggan menceritakan lebih jauh sebab ia terlibat dalam kasus yang dijalaninya kini.
Hanya saja, ada perubahan besar dalam dirinya.
Ia mengaku serasa tidak berada dalam kurungan penjara.
Itu, lantaran Kadir kini aktif sebagai anggota Pramuka Gudep 08.131-08.132 Pangkalan Rutan Kelas I Makassar.
Dunia kepramukaan yang mengingatkannya sewaktu duduk di bangku sekolah pertama.
Saat duduk di bangku kelas satu di salah satu sekolah menengah pertama di Kota Makassar, ia mengaku pernah aktif di dunia kepramukaan.
Bahkan, kata Kadir, ia sempat ditunjuk sebagai pemimpin Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di sekolahnya itu.
"Jadi dulu saya pernah masuk HW (Hizbul Wathan), dan pernah jadi pemimpin Paskibra di sekolah. Jadi ini seperti mengulang masa-masa dulu waktu sekolah yang pernah saya ikut," kata Abdul Kadir, membeberkan alasannya aktif di Pramuka Rutan Kelas I Makassar.
Di kepramukaan Rutan Klas I, Kadir dikenal aktif.
Terbukti saat ia tampil dalam parade pertunjukan usai seremoni Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Pramuka Gudep 08.131-08.132 Pangkalan Rutan Kelas I Makassar.
