Gantung Diri di Awangpone
Fakta-fakta Ikayani Gadis Alumnus Paskibra Bone Meninggal Gantung Diri, Searching Sesuatu di Google
Update kasus Gantung Diri di Awangpone, siapa sangka mantan anggota Paskibra Bone Ikayani meninggal dunia karena bunuh diri
Dugaan sementara, Ikayani gantung diri.
3. Penyebab Bunuh Diri
Kapolsek Awangpone, AKP Agus mengatakan dari hasil keterangan ibu korban, korban diduga mengalami depresi dan sakit kepala selama tiga bulan terkahir.
"Korban sudah tiga bulan mengalami depresi. Dia saat ini menempuh pendidikan di sekolah pelayaran Makassar," katanya.
Lanjut dia, korban tak pernah memeriksakan diri ke dokter. Dia pulang ke Bone dan hanya berdiam diri, sering termenung dan bersedih.
Baca juga: Lowongan Kerja Terbaru BUMN PT Pertamina Terima Karyawan Baru Maret 2021, Cek Syarat dan Cara Daftar
Baca juga: Fakta-fakta Sopir Mobil Mewah Tabrak 1 Keluarga di Kelapa Gading, Bukti Lengkap Pelaku Usia 21 Tahun
Baca juga: Ashanty Nangis Kenang 11 Tahun Hidup Bareng Aurel Hermansyah, Mulai Cinta Monyet SMA Dibahas
Dari informasi yang dihimpun, Ikayani sempat mencari cara gantung diri melalui handphonenya.
"Dari cerita anak-anak sekitar, ada yang melihat histori pencarian handphone korban mengenai tata cara gantung diri di google. Memang ada saya dengar, tapi saya belum lihat langsung," bebernya.
Saat ini jasad almarhumah Ikayani disemayamkan di rumah duka.
4. Keluarga tolak Autopsi
Keluarga Ikayani (19), perempuan yang ditemukan tewas gantung diri di kamar orang tuanya di Desa Paccing, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) menolak anaknya diautopsi.
Diberitakan sebelumnya, siswi yang menempuh pendidikan di sekolah pelayaran Institut Queen Makassar ditemukan ibunya tewas tergantung di rumah, Selasa (23/3/2021) pukul 18.00 Wita.
"Pihak keluarga menolak jasad almarhumah diautopsi, sehingga telah membuat pernyataan penolakan autopsi," kata Kapolsek Awangpone, AKP Agus
"Pihak keluarga menolak autopsi karena menganggap kematian Ikayani murni gantung diri," tambahnya.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kata Agus, tidak ditemukan tanda kekerasan lain di tubuh korban.
Hanya ada luka sepanjang lima centimeter di bagian leher. Dari hasil keterangan dokter, luka tersebut bekas jeratan tali.