Kolam Regulasi Biring Je’ne Solusi Banjir Biringkanaya Danny Pomanto, Camat: Paling Dinantikan Warga
Ide gemilang Wali Kota Makassar Danny Pomanto terkait persoalan banjir yang sering melanda Kecamatan Manggala dan Biringkanaya
lihat foto
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar telah memulai pengerjaan sungai dan kolam regulasi untuk menanggulangi banjir di Kecamatan Manggala dan Biringkanaya.
Hal ini sebagai bukti kehadiran pemerintah dalam menjawab keresahan masyarakat.
"Kita ingin memastikan banjir di kota makassar tidak akan terulang, terlebih di wilayah Manggala dan Kodam 3 (Biringkanya)," ujar Wali kota Makassar, Danny Pomanto, Rabu (24/3).
Langkah pertama dilakukan dengan melakukan pengerukan jalur drainase hingga ke sungai yang ada di antara Maros dan Makassar.
"Untuk itu saat ini sudah dilakukan pengerukan. Pemerintah harus memberi solusi. Kami ingin menunjukkan satu bukti lebih baik dari 1000 janji," Danny.
Sementara itu, Plt Kasi Pengendalian Sumber Daya Air dan Drainase Dinas Pekerja Umum (PU) Kota Makassar, Jumain mengatakan, pengerjaan sudah terlaksana selama 3 hari.
“Sudah tiga hari dikerja, kami (PU) berkolaborasi dengan Balai besar Wilayah Sungai Pompengan, itu mulai dari jembatan, sedangkan dari PU itu di belakang BTP, ada jembatan disitu sampai ke atas," jelasnya.
Saat ini pengerjaan sudah mencapai 100 meter.
"Rencana selesai agak lama, karena tadi itu sebenarnya kita tunggu pak wali tadi sama-sama, tapi ada kegiatan lain, sehingga batal. Mungkin besok
ditetapkan satu-satu dengan pak wali. Jadi sempat tadi batal untuk turun di lapangan," katanya
Sebelumnya diberitakan, Banjir beberapa hari ini membuat warga Kota Makassar khususnya di Kecamatan Biringkanaya dan Manggala resah.
Wali kota Makassar, Danny Pomanto dalam waktu dekat, akan segera melakukan rencana penanggulangan bencana banjir di Kota Makassar.
Bersama dengan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Je’neberang, Adenan Rasyid, merembukkan solusinya, di Kediaman Walikota Makassae, Jl Amirullah, Sabtu (13/3/2021) belum lama ini.
Ternyata, apa yang sudah menjadi konsep serta solusi yang dibuat oleh Danny sama persis dengan apa yang diusulkan pihak Balai pompengan Je’neberang.
“Baru saja kordinasi dengan balai pompengan kami mengklarifikasi dan mengkonfirmasi kesamaan pandangan soal banjir. Pertama kita sepakat ada dua
