FTI UMI
Ikut Kampus Mengajar, 27 Mahasiswa FTI UMI Jadi Guru di SD di Sulsel, Sultra, Maluku, Kaltim
Sebanyak 27 mahasiswa Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia atau FTI UMI lolos seleksi dalam program Kampus Mengajar
Nadiem Makarim mengatakan, dalam program Kampus Mengajar, mahasiswa dari seluruh Indonesia diajak berkolaborasi dan berkreasi selama 12 pekan untuk meningkatkan pembelajaran di sekolah dasar, terutama yang di daerah 3T.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi ( Ditjen Dikti ) Kemendikbud, Prof Nizam menyebutkan, ada insentif yang diberikan unuk membantu mahasiswa selama menempuh pendidikan di kampus dan program Kampus Mengajar tersebut.
"Bantuan biaya hidup Rp 700 ribu per bulan dan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) maksimal sebesar Rp 2,4 juta, namun besarannya tergantung uang kuliah di masing-masing perguruan tinggi," kata Nizam.
Sekretaris Ditjen Dikti Kemendikbud, Paristiyanti Nurwardani menjelaskan, ada beberapa keuntungan yang akan didapatkan oleh mereka yang mengikuti program Kampus Mengajar.
“Meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian,” ujar Paristiyanti.
Menurut dia, melalui program ini, mahasiswa bisa meningkatkan rasa kepekaan dan kepedulian sosial.
Demikian pula dosen, tenaga kependidikan dan institusi pendidikan tinggi bisa bergotong royong menghadapi pandemi Covid-19.
“Karena Indonesia sedang butuh bantuan insan Dikti dengan cara membantu bapak/ibu guru serta adik-adik sekolah dasar untuk mendapat kesempatan belajar optimal di kondisi terbatas dan kritis selama pandemi,” kata dia.
Manfaat lainnya, lanjut dia, para mahasiswa bisa mengembangkan kreativitas, kepemimpinan, dan kemampuan interpersonal.
Selain itu, mendapat pengetahuan keterampilan dan berlatih meelalui materi pembekalan.(*)
Update berita terkait FTI UMI di Tribun-Timur.com