Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

FTI UMI

Ikut Kampus Mengajar, 27 Mahasiswa FTI UMI Jadi Guru di SD di Sulsel, Sultra, Maluku, Kaltim

Sebanyak 27 mahasiswa Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia atau FTI UMI lolos seleksi dalam program Kampus Mengajar

Editor: Edi Sumardi
DOK KOMPAS.COM
Ilustrasi guru mengajar SD untuk program Kampus Mengajar. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 27 mahasiswa Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia atau FTI UMI lolos seleksi dalam program Kampus Mengajar yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI ( Ditjen Dikti Kemendikbud ).

Dekan FTI UMI, Dr Ir Zakir Sabara H Wata ST MT IPM ASEAN Eng mengatakan, sebelumnya ada 27 mahasiswa FTI UMI yang mendaftar, namun hanya 27 yang lolos atau separuhnya.

Dari ke-27 mahasiswa, sebanyak 3 berasal dari Prodi Teknik Industri, 11 dari Prodi Teknik Kimia, dan 13 dari Prodi Teknik Pertambangan.

Selanjutnya, mereka akan dikirim mengajar ke-27 sekolah terpilih di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, dan Kalimantan Timur yang memiliki kategori 3T (tertinggal, terdepan, terluar).

Satu orang mahasiswa FTI UMI akan mengajar di satu sekolah SD negeri maupun swasta selama 3 bulan atau 12 pekan, mulai 22 Maret 2021 hingga 25 Juni 2021.

Nama mahasiswa FTI UMI peserta program Kampus Mengajar dan SD tempat penugasan.
Nama mahasiswa FTI UMI peserta program Kampus Mengajar dan SD tempat penugasan. (FTI UMI)
Nama mahasiswa FTI UMI peserta program Kampus Mengajar dan SD tempat penugasan.
Nama mahasiswa FTI UMI peserta program Kampus Mengajar dan SD tempat penugasan. (FTI UMI)

Zakir Sabara H Wata mengatakan, mahasiswa yang lolos program Kampus Mengajar merupakan mahasiswa pilihan yang berjiwa sosial tinggi.

Pasalnya, mereka pernah menjadi relawan di berbagai lokasi bencana alam di Indonesia.

"Sebagian besar dari mereka yang lolos juga adalah anggota Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa FTI UMI yang selama ini selalu hadir di berbagai lokasi bencana," kata Zakir Sabara H Wata, Sabtu (20/3/2021).

Dalam menjalankan program tersebut, mahasiswa FTI UMI akan mengimplementasikan nilai dan semangat dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kemendikbud.

Sesuai petunjuk teknis dari Ditjen Dikti Kemedikbud, FTI UMI akan memberi reward kepada peserta program Kampus Mengajar ini dengan melakukan penyetaraan 12 SKS mata kuliah pada program studi masing-masing

Zakir Sabara H Wata menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Ditjen Dikti Kemdikbud dan Lembaga Layanan Dikti Wilayah IX yang telah memberi kesempatan kepada mahasiswa FTI UMI untuk mengimplementasikan aktivitas berbagi dan peduli kepada masyarakat melalui Kampus Mengajar.

Pemimpin tertinggi di FTI UMI itu juga mengaku bahagia karena walaupun masa pandemi Covid-19, mahasiswanya tetap semangat dan mampu menunjukkan sikap kerelawanan dengan cara mengikuti program ini.

"Program Kampus Mengajar sekaligus kesempatan berharga bagi mahasiswa merasakan kuliah di kampus kehidupan bersama masyarakat dalam kategori 3T. Sekaligus menjadi sarana dan momentum untuk terus menjaga dan merawat semangat kerelawawan, semangat berbagi dan peduli, yang mana hal tersebut selaras dengan semangat FTI UMI Keren Sharing is Caring," kata Zakir Sabara H Wata.

Mengenal Kampus Mengajar

Sebelumnya, program Kampus Mengajar diluncurkan pada Selasa (9/2/2021) oleh Mendikbud, Nadiem Makarim.

Nadiem Makarim mengatakan, dalam program Kampus Mengajar, mahasiswa dari seluruh Indonesia diajak berkolaborasi dan berkreasi selama 12 pekan untuk meningkatkan pembelajaran di sekolah dasar, terutama yang di daerah 3T.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi ( Ditjen Dikti ) Kemendikbud, Prof Nizam menyebutkan, ada insentif yang diberikan unuk membantu mahasiswa selama menempuh pendidikan di kampus dan program Kampus Mengajar tersebut.

"Bantuan biaya hidup Rp 700 ribu per bulan dan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) maksimal sebesar Rp 2,4 juta, namun besarannya tergantung uang kuliah di masing-masing perguruan tinggi," kata Nizam.

Sekretaris Ditjen Dikti Kemendikbud, Paristiyanti Nurwardani menjelaskan, ada beberapa keuntungan yang akan didapatkan oleh mereka yang mengikuti program Kampus Mengajar.

“Meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian,” ujar Paristiyanti.

Menurut dia, melalui program ini, mahasiswa bisa meningkatkan rasa kepekaan dan kepedulian sosial.

Demikian pula dosen, tenaga kependidikan dan institusi pendidikan tinggi bisa bergotong royong menghadapi pandemi Covid-19.

“Karena Indonesia sedang butuh bantuan insan Dikti dengan cara membantu bapak/ibu guru serta adik-adik sekolah dasar untuk mendapat kesempatan belajar optimal di kondisi terbatas dan kritis selama pandemi,” kata dia.

Manfaat lainnya, lanjut dia, para mahasiswa bisa mengembangkan kreativitas, kepemimpinan, dan kemampuan interpersonal.

Selain itu, mendapat pengetahuan keterampilan dan berlatih meelalui materi pembekalan.(*)

Update berita terkait FTI UMI di Tribun-Timur.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved