Tribun Makassar
Doa Bersama, Prof Marwan Mas dan Abraham Samad Banyak Belajar dari Alm Abdul Muttalib
LBH Makassar bersama ACC Sulsel dan LBH Pers mengadakan doa bersama dihadiri keluarga dan sahabat-sahabat Abdul Muttalib
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Setelah sebulan lebih sepeninggalan Direktur LBH Makassar Periode 2007-2011, dan Ketua BP ACC Sulawesi 2011-2019, Abdul Muttalib.
Di mana sepanjang hidupnya, mengabdikan diri dalam perjuangan penegakan Hukum dan HAM, telah meninggalkan beragam kisah.
Sehingga LBH Makassar bersama ACC Sulsel, dan LBH Pers mengadakan doa bersama, melalui zoom, yang dihadiri keluarga dan sahabat-sahabat Abdul Muttalib, Jumat (12/3/2021)pukul 20.00 Wita.
Dosen Hukum Pidana Univesitas 45 Bosowa, Prof Marwan Mas, yang juga merupakan sahabat almarhum mengatakan, jika ia sering kali menjadikan contoh Abdul Muttalib saat mengajar di kelasnya.
"Almarhum itu sering saya contohkan ketika saya mengajar tindak pidana korupsi di kelas saya. Ada 5 kelas yang saya pegang semua, bahwa beliaulah salah satu pejuang anti korupsi di negeri ini," ujarnya.
"Meski dari segi umur saya mungkin lebih tua dari Pak Abraham, dan lebih muda dari pak Mappinawang, tapi dari tiga org ini saya banyak belajar. Karena mereka lebih banyak di lapangan, saya banyak menghabiskan waktu saya untuk berteori saja," lanjutnya.
Sehingga dari mereka Prof Marwan belajar untuk memadukan teori yang ia miliki, dengan realita penegakan hukum yang ada di lapangan.
Terakhir ia menyampaikan, jika konsistensi Abdul Muttalib dalam menegakkan hukum dan HAM, harus menjadi pembelajaran bagi generasi
"Dan konsistensi alhamarhum dalam melawan korupsi, dan menegakkan HAM di negera inilah yang perlu kita pelajari semua. Selamat jalan adikku, selamat jalan Sahabatku," pungkasnya.
Sementara itu, Mantan Ketua KPK priode 2011 - 2015, Abraham Samad mengatakan, jika Abdul Muttalib memiliki kejujuran dan integritas yang tinggi.
Dan apa yang ia tinggalkan merupakan investasi besar bagi pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Hal paling mahal yang dimiliki oleh almarhum adalah kejujuran. Karena itu ketika beliau ditunjuk sebagai ketua ACC, saya sangat mendukung, karena adinda Talib adalah orang yang tepat," katanya
"Apa yang ditinggalkan oleh Abd Muthalib ini adlaah sebuah investasi besar, bagi pemberantasan Korupsi," lanjutnya
Apalagi menurut Abraham Sulsel bukanlah wilayah yang bersih dari korupsi, apalagi setelah ditangkapnya Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah.
"Apalagi seperti kita ketahui, bahwa sulsel itu bukan wilayah yang bersih-bersih amat, apalagi dengan adanya penangkapan Gubernur Sulsel kemarin," terangnya.