Penembakan Cengkareng
Peristiwa Berdarah Penembakan Cengkareng, Bripka Cornelius Siahaan Buat Yatim 5 Anak Sekaligus
Bripka Cornelius Siahaan membuat yatim lima anak sekaligus, 3 anak dari Doran Manik dan 2 dari Pratu Sinurat.
TRIBUN-TIMUR.COM- Mertua korban Penembakan Cengkareng, Marupa Rumahorbo menyesalkan aksi Bripka CS atau Bripka Cornelius Siahaan menembak tiga korban di Cafe RM hingga tewas.
Dikutip dari Tribun Jakarta dengan Judul Berita Isak Tangis hingga Penghormatan Anggota TNI Iringi Pengambilan 3 Jenazah Korban Penembakan Bripka CS, Ia kehilangan menantunya, Doran Manik yang bekerja sebagai kasir di kafe tersebut.
Saat proses pengambilan jenazah Doran Manik, Marupa tidak hanya berharap Bripka CS mendapat hukuman setimpal.
Ia juga menuntut pelaku memperhatikan anak korban.
"Cuman saya minta agar anak diperhatikan. Karena korban adalah tumpuan keluarga," ucap Marupa.
"Kalau bapaknya meninggal anaknya mau makan apa? Perlu (biaya) sekolah," ia menambahkan.
Doran merupakan tulang punggung keluarga meninggalkan dua anak laki-laki dan satu perempuan masih kecil.
Anak laki-laki tertua Doran yang tercatat siswa kelas 5 SD berusia 11 tahun.
Anak kedua berusia 9 tahun, sementara anak perempuan berusia 2 tahun.
"Makannya saya harap siapa pun yang melakukan (penembakan) ini agar tanggung jawab menyekolahkan anak-anaknya, itu permintaan keluarga," ujarnya.
Baca juga: Korban Penembakan Cengkareng Pratu Martinus Riski Kardo Sinurat Tinggalkan 2 Anak Masih Kecil-kecil
Baca juga: Terungkap Fakta Korban Penembakan Cengkareng Pratu Sinurat Bukan Bertugas Sebagai Prajurit TNI

Tak hanya itu, anggota Kostrad TNI AD Pratu Martinus Riski Kardo Sinurat (30) juga meninggalkan 2 anak masih kecil-kecil.
Jenazah Pratu Martinus Riski Kardo Sinurat adalah korban berdarah Penembakan Cengkareng dibawa meninggalkan Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Kamis (25/2/2021) malam.
Jenazah ayah dua anak langsung diterbangkan ke Medan.
Saat penghormatan terakhir, Dandenma Kostrad Kolonel Inf Wahyu Dili Yudha Irawan tampak hadir bersama sejumlah personel Kostrad TNI AD lainnya.
Istri Pratu Martinus, Ledy Harti Simamora (29) yang mengenakan kaos warna oranye tampak menangis histeris saat ikut menaiki mobil jenazah pembawa peti jenazah suaminya.
Kolonel Inf Wahyu Dili Yudha Irawan mengatakan Praka Martinus meninggalkan satu orang istri dan dua anak yang masih kecil.
"Almarhum meninggalkan dua orang anak, satu laki-laki umur setahun dan yang perempuan umur 3 tahun," ucap Wahyu di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kamis (25/2/2021).
Praka Martinus tercatat sebagai anggota Tamtama dari Kompi Pengawal (Kostrad)," ia menambahkan.
Setelah pemeriksaan tim dokter RS Polri Kramat Jati rampung, jenazah Praka Martinus bakal disemayamkan di rumah duka Kecamatan Cisoka, Tangerang.
Peti jenazah Pratu Martinus Riski Kardo Sinurat dibawa dari Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (25/2/2021).
Dari rumah duka, rencananya Jumat (25/2/2021) pagi jenazahnya akan dibawa ke kampung halaman di kota Medan, Sumatera Utara, untuk dimakamkan.
"Dari rumah duka akan diterbangkan ke Medan, ke daerah Tapanuli Utara melalui Bandara udara Silangit. Kemudian sampai di sana pemakaman diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," ujarnya.
Sebelumnya Wakapolrestro Jakarta Barat AKBP Bisma Teguh Prakoso langsung menemui keluarga Praka Martinus Riski Kardo Sinurat di RS Polri Kramat Jati.
Kedatangan Bismo ke RS Polri Kramat Jati sendiri guna meminta maaf secara langsung atas ulah Bripka Cornelius Siahaan yang merupakan anggota Polsek Kalideres.
"Saya meminta maaf bu, pelaku sudah ditahan," ujar Bismo kepada pihak keluarga ST dan dua pegawai kafe berinisial FST dan MK di RS Polri Kramat Jati.
Dia memastikan Bripka Cornelius Siahaan yang berulah dalam kondisi mabuk alkohol kini sudah ditetapkan jadi tersangka oleh jajaran Ditkrimum Polda Metro Jaya.
Cekcok Ogah Ditagih Rp 3,3 Juta
Pantuan TribunJakarta.com di lokasi kejadian, Kafe RM di Cengkareng sudah dipasangi garis polisi.
Kasus ini diduga dipicu karena Bripka CS ogah membayar minuman yang di pesannya di kafe tersebut.
Awalnya, pelaku datang ke kafe tersebut bersama rekannya Kamis pukul 02.00 WIB.
Di sana pelaku memesan sejumlah minuman.
Hingga kafe mau tutup, pelaku masih berada di sana dan disodori bill sebesar Rp 3,3 juta oleh karyawan kafe.
Bripka CS ogah membayar hingga didatangi Praka Martinus hingga cekcok.
Tiba-tiba, pelaku mengeluarkan senjata api dan menembak Praka Martinus, Doran Manik dan Feri Saut Simanjuntak.
Kemudian, Bripka CS keluar kafe sambil menenteng senjata api di tangan kanannya dan dijemput temannya menggunakan mobil.
Tak lama polisi mengamankan pelaku lalu di Polsek Kalideres, lalu dibawa ke Polda Metro Jaya. (tribun jakarta.com/Bima Putra)
Baca juga: Siapa Wanita Rambut Panjang yang Terus Menangis Keluar dari Kafe RM? Lihat Bripka CS Tembaki 3 Orang
Baca juga: Detik-detik Bripka CS Tembak Mati TNI dan 2 Orang Cafe di Cengkareng, Pelaku 2 Jam Duduk di Lokasi