Penembakan di Cengkareng
Anaknya Tewas Ditembak Polisi Brigadir Cornelius Siahaan, Cukup Ini Permintaan Ayah Feri Simanjuntak
Anaknya tewas ditembak polisi Brigadir Cornelius Siahaan, cukup ini permintaan ayah Feri Saut Simanjuntak.
Tetangga lainnya, bernama Umi juga menyatakan hal yang sama.
"Dia memang pendiam, tapi misalnya ada makanan, atau ada apa gitu, pasti nawarin kita. Orang baik," kata Umi.
Para tetangga menyatakan tak mengenal Feri Saut Simanjuntak secara mendalam.
Menurut mereka, Feri Saut Simanjuntak lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam rumah.
Permintaan ayah
Ayah mendiang Feri Saut Simanjuntak, Mula Simanjuntak pingsan usai menceritakan keseharian anaknya semasa hidup.
"Ya peristiwa ini memang entah cemana ya. Aku aja ngomongnya udah sesak. Dia ini adalah satu tulang punggung kami lah pokoknya," katanya, Jumat siang ketika ditemui di rumahnya.
Mula Simanjuntak menjelaskan, terakhir kali anaknya pulang pada akhir tahun. Saat itu dia berziarah ke Batukarang, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara bersama dengan kakak-kakaknya dan adiknya.
Hanya sebentar saja di Medan, tanggal 2 Januari Feri Saut Simanjuntak kembali ke Jakarta.
Dijelaskannya, Feri Saut Simanjuntak adalah anak keempat dari 5 bersaudara.
Dulunya dia pernah bekerja di tempat pembuatan kanopi stainless.
Tak lama kemudian dia ke Tangerang, ikut seorang pemborong.
Feri Saut Simanjuntak juga sempat di Rumah Sakit Ibunda di Tangerang lalu keluar dan bertemu dengan seseorang yang mengajaknya bekerja di rumah makan di Cengkareng hingga terakhir terjadi insiden penembakan itu.
Ketika ditanya apa harapannya terhadap pelaku, Mula mengatakan dengan lirih.
"Ya, nggak gitu lah (hukuman mati). Namanya pun anak saya udah mati. Jangan kematian itu dibalas dengan mati, kematian. Cemana bagusnya lah dia," ujarnya sambil merunduk lalu pingsan.