Tribun Luwu Utara
Ogah Dukung Arifin Junaidi Maju di Musda Golkar, Dua Pimpinan Kecamatan Dipecat di Luwu Utara
Dua Pimpinan Kecamatan atau Pimcam Partai Golkar di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, dipecat.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sudirman
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Dua Pimpinan Kecamatan atau Pimcam Partai Golkar di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, dipecat.
Pimcam Baebunta Yusran Hamka dan Pimcam Sukamaju Selatan Rais.
Mereka dipecat Plt Ketua DPD II Partai Golkar Luwu Utara Arifin Junaedi (Arjuna).
Pemecetan keduanya dicurigai kuat karena mereka tidak mau mendukung Arjuna maju pada musda Maret mendatang.
Yusran menyebut dirinya dipecat karena terpapar Covid-19.
Namun, kata dia alasan tersebut tidak masuk akal.
Yang paling kuat, kata dia adalah penolakan dirinya menandatangani surat pernyataan mendukung Arjuna maju musda.
"Tentu saya mempertanyakan alasan mendasar pemberhentian saya sebagi Ketua Pincam Baebunta. Saya sudah 17 tahun menjadi pengurus dan tidak pernah melakukan pelanggaran organisasi," kata Yusran, Selasa (16/2/2021).
Yusran menceritakan, ia sempat diminta menandatangani surat pernyataan dukungan kepada Arjuna untuk maju dalam musda.
"Pak Arifin mengutus orang terdekatnya datang ke saya, membawa surat pernyataan dukungan, disitu sudah ditulis nama saya sebagai Pincam Baebunta dan saya diminta tanda tangan saja, tapi saya menolak," bebernya.
"Apa karena saya menolak menandatangani rekomendasi dukungan untuk pak Arifin di musda, sehingga saya dipecat, padahal saya menolak karena ada mekanisme organisasi di kepengurusan pincam yang harus dilalui."
"Tidak bisa rekomendasi dukungan serta merta diberikan begitu saja. Apalagi proses musda belum dimulai, waktu pelaksanaan musda saja belum jelas, masa sudah minta rekomendasi dukungan," ujar Yusran.
Yang anehnya lagi lanjut Yusran, alasan Arjuna memecat dirinya karena dia positif Covid-19.
Menurutnya alasan tersebut sangat mengada-ngada.
"Musda juga kan tidak jelas kapan. Kalau alasan karena saya Covid, itu Ketua DPD I Taufan Pawe positif Covid, beliau hanya isolasi, tidak dipecat. Kan lucu alasan itu," kata Yusran.
Hal yang sama dialami oleh Rais, dirinya juga dipecat sebagai Pincam Sukamaju Selatan.
Dirinyapun mempertanyakan keputusan Arjuna yang melengserkan dirinya secara tiba-tiba.
"Saya jadi heran kok tiba-tiba diganti sebagai Plt Pincam Sukamaju Selatan, dan belakangan dihilangkan dari daftar susunan kepengurusan DPD II Golkar Luwu Utara. Saya ngak pernah tuh melakukan pelanggaran," ujar dia.
Menurut Rais, justru Arjuna yang telah melakulan pelanggaran.
Sebab beberapa kader yang sebelumnya telah melanggar kebijakan DPP Partai Golkar di pilkada lalu justru diakomodir dalam kepengurusan yang disusun Arjuna.
"Pak Arifin ini justru sangat berlebihan sebagai calon ketua dan Plt yang bertugas melaksanakan musda. Toh kalau pak Arifin mau maju di musda, yah silahkan saja tapi jangan korbankan kerja-kerja teman pincam yang sudah berjalan sejauh ini," keluh Rais.