Aju Janda
Abu Janda dan Natalius Pigai Damai, KNPI Tegaskan Tak Mau Cabut Laporan Polisi karena Alasan Ini
KNPI tegaskan tak mau cabut laporan polisi meski Abu Janda dan Natalius Pigai sudah berdamai. Polisi diminta tak ragu mengusut
TRIBUN-TIMUR.COM - KNPI tidak akan mencabut laporan terhadap Permadi Arya alias Abu Janda meski yang bersangkutan sudah bertemu dengan Natalius Pigai.
KNPI tegaskan tak mau cabut laporan polisi meski Abu Janda dan Natalius Pigai sudah berdamai. Polisi diminta tak ragu mengusut.
Sikap rasis pada diri seseorang dinilai sangat sulit dihapus karena sudah menjadi bagian dari karakter seseorang.
Hal itu ditegaskan oleh Ketua DPP KNPI Wellem Ramandei.
Sebagai organisasi kepemudaan yang menjunjung tinggi kebhinekaan dan persatuan, kata dia KNPI berharap aparat kepolisian tidak ragu menindaklanjuti laporan mereka.
"Saya percaya, aparat hukum akan bertindak adil dan jika terbukti bahwa cuitan itu bernada rasis, maka polisi tidak perlu pandang bulu dalam menegakkan hukum di negeri ini," kata Wellem Ramandei dalam jumpa pers bertajuk "Stop Racism: We Love Indonesia" yang digelar di Kantor DPP KNPI, Jakarta, Kamis (11/2/2021).
Dirinya juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadikan kasus Abu Janda sebagai momentum realisasi janjinya.
"Kalau Pak Sigit kemarin bilang hukum akan tajam ke atas, inilah saatnya," tegasnya.
Wakil Ketua Umum DPP KNPI Amin Ngabalin menambahkan, bahwa upaya KNPI melaporkan cuitan Abu Janda yang diduga bermuatan rasis bertujuan agar mencegah situasi seperti ini terjadi lagi.
Jangan sampai, lanjut Amin, timbul preseden miring terhadap kepolisian dalam menyikapi persoalan ini. "Kalau ini tidak disikapi, kami jadi warga negara kelas tiga di negara ini. Seakan-akan ada perlakuan istimewa kepada seorang Abu Janda," tandasnya.
Dia menambahkan, DPP KNPI telah banyak menampung aspirasi-aspirasi dari para pemuda Papua yang ingin ucapan Abu Janda ditindak secara hukum.
"Senin depan para pemusa Papua bergerak di Polda Papua Barat. Aksi tersebut untuk mengingatkan. Tolong lakukan tindakan tegas," pintanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Haris Pertama juga mengomentari pertemuan antara Natalius Pigai dengan Abu Janda yang difasilitasi oleh Sufmi Dasco dari Partai Gerindra. Haris mempertanyakan sikap mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai melalui akun twitternya @knpiharis, Rabu (10/2).
"Tweet kau di bawah ini selalu mengidentikkan saat kau di hina maka masyarakat Papua di hina…," cuitnya dalam akun tersebut seperti dikutip, Kamis (11/2).
Haris juga menyebutkan, saat warga Papua dan sebagian warga Indonesia lainnya membela Natalius dalam kasus dugaan rasis.