Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Supratman SS MSc PhD

Saatnya Menetapkan Hari Bahasa Bugis Sedunia, Menanti Kepedulian Gubernur Sulsel dan Wali Kota

Supratman Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unhas menilai penting menetapkan Hari Bahasa Bugis Sedunia.Mengapa sedunia? Karena bahasa Bugis sudah mendunia

Editor: AS Kambie

2. Dalam surah Al-Hujarat ayat 13 menegaskan bahwa Allah menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa untuk kalian saling mengenal. Ini jelas menguatkan ayat sebelumnya karena untuk saling kenal-mengenal itu mutlak manusia butuh alat komunikasi yaitu bahasa. Perbedaan bahasa itu bertujuan agar manusia bangga dengan bahasa, suku dan budaya mereka sendiri dan pada saat yang sama respek dengan bahasa, suku dan budaya orang lain.

3. Dalam surah Ibrahim ayat 4 menyebutkan;’ Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka.’ Jadi setiap rasul yang turun ke suatu kaum dalam menyampaikan risalah yang diembannya berbahasa sebagaimana bahasa kaum itu sendiri.

Dengan ayat itu menegaskan bahwa manusia Bugis dengan bahasa Bugis dapat dipahami selayaknya dengan bahasa agama lainnya, yang mana kitabnya adalah La Galigo.

Ada informasi dari Gilbert Hamonic (1980: Du "langage des Dieux "au langage de l'Histoire. Quelques remarques à propos de l'historiographie bugis de Célèbes-sud) ada tiga tipe bahasa yang ada dalam sumber bacaan untuk memahami manusia Bugis yaitu;

1.Lontara Bilang.

2. Sureq La Galigo.

3. Basa Dewata (Bahasa Tuhan).

Klasifikasi tingkatan bahasa tersebut semakin menegaskan bahwa bahasa Bugis sejatinya memenuhi kriteria untuk digolongkan sebagai salah satu bahasa agama.

Keunggulan sekian dari bahasa Bugis adalah sebagai bahasa ilmu pengetahuan. Dalam beberapa manuscript lontaraq yang berbahasa Bugis ditemukan berbagai bidang keilmuan seperti; astronomi, hukum, sosial, politik, pemerintahan, ekonomi, etika, pertanian, kesehatan (kedokteran).

Pada kesempatan ini tidak memungkinkan untuk menunjukkan semua implementasi dan contoh dari semua bidang keilmuan yang telah disebutkan.

Tetapi sebagai contoh kecil saja ada yang disebut dengan Lontara  Laongruma (Pananrang) yang biasa dipakai dalam masyarakat Bugis Makassar untuk ilmu bidang pertanian dan astronomi, Lontaraq Pabbura, ada juga Lontara Assikalibeneang, dan sebagainya.

Manusia Bugis yang memang dikenal sebagai pelaut ulang sekaligus punya budaya rantau sekaligus memiliki jiwa petualang memungkinkan manusia Bugis tersebar ke seluruh penjuru dunia baik yang terlacak oleh maupun yang tidak diketahui.

Dalam catatan beberapa penulis menyebutkan bahwa manusia Bugis ada jadi penghuni awal di benua Australia, Amerika, Eropa, Afrika juga Timur Tengah. Artinya, bahwa manusia Bugis hampir ada di setiap benua yang ada di muka bumi.

Kenyataan dan beberapa faktor sebagaimana telah disebutkan merupakan alasan kuat untuk mengusulkan adanya hari bahasa Bugis sedunia. Hari bahasa Bugis sedunia ini juga dimaksud sebagai salah satu cara dan momentum untuk mempertahankan dan melestarikan serta mengembangkan keberadaan bahasa Bugis.

Cara ini juga untuk menjaga bahasa Bugis dari kepunahan. Tujuan sakral lainnya adalah mengembalikan kekuatan dan kharisma ilmu pengetahuan lokal (Local Wisdom) manusia Bugis dalam rangka menjadikan manusia Bugis yang bermartabat dan merdeka yang sesungguhnya.

Penetapan hari bahasa Bugis sedunia akan menjadi populer dan efektif manakala mendapat dukungan dari berbagai pihak;  gubernur, walikota, lembaga swadaya masyarakat, dan semua lapisan masyarakat.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved