Prof Kishore Mahbubani Paparkan Geopolitik, Tata Kelola Pemerintah Hingga Global di Golkar Institute
Prof. Kishore Mahbubani mengatakan persaingan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok tidak terhindarkan.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
Golkar Institute perlu membantu Indonesia membangun prinsip-prinsip MPH, yaitu meritokrasi, pragmatisme, dan honesty (kejujuran).
Dengan prinsip meritokrasi, Indonesia harus memilih putra-putrinya yang terbaik untuk bekerja di pemerintahan. AS selama ini mengecilkan peran pemerintah.
Mereka mengatakan, “government is bad, we should have small government”. Sementara di Tiongkok, hanya yang terbaik yang bisa bekerja di pemerintahan.
Dalam prinsip pragmatisme, Golkar Institute perlu mempelajari praktik-praktik baik dari seluruh dunia dan membangun “gudang ilmu” yang dapat diperbandingkan dan diterapkan.
Karena di masa sekarang ini, kita sudah tahu bagaimana cara menyelesaikan persoalan, kita bisa pelajari bagaimana negara-negara lain menyelesaikan permasalahannya. Yang penting adalah niat politik.
Dan prinsip kejujuran (honesty) tentu artinya tidak ada korupsi. Negara yang korupsinya banyak, cenderung gagal lebih banyak juga.
Point ketiga penyampaian Mahbubani adalah tentang global governance, atau tata kelola global.
Indonesia perlu memanfaatkan lembaga-lembaga multilateral seperti PBB, G-20, dan lain-lain, untuk menyuarakan argumentasi berdasarkan logika dan rasionalitas.
Pengalaman Mahbubani sebagai duta besar Singapura untuk PBB, bersama dengan Ali Alatas yang mewakili Indonesia, menunjukkan bahwa kebanyakan negara bersedia mendengarkan argument berdasarkan rasionalitas yang disampaikan dengan baik.
Indonesia selalu memiliki diplomat-diplomat yang baik. Untuk mencapai good global governance, Mahbubani berharap Golkar Institute bisa terus mendukung Indonesia untuk mempersiapkan lebih banyak lagi diplomat yang baik.