Proyek RS Batua
Temukan Banyak Kejanggalan, KPK dan BPK Akan Tinjau Langsung Proyek RS Batua
Temukan Banyak Kejanggalan, KPK dan BPK Akan Tinjau Langsung Proyek RS Batua Makassar
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Sulsel, Kombes Pol Widoni Febri menemukan kejanggalan dalam proyek pembangunan Rumah Sakit (RS) Batua di Jl Abd Dg Sirua, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.
Proyek senilai Rp 25 miliar itu diduga tidak dilaksanakan sesuai perencanaan.
Menurutnya, terlihat struktur bangunan, konstruksi dinding, dan lantai terlalu tipis sehingga dinilai membahayakan, apalagi saat ada tekanan dari atas.
"Ada kejanggalan dalam konstruksi bangunan, ini banyak kekurangan. Lantai basement ini terlalu tipis, ada getaran kalau kita jalan," ujarnya, Senin (18/1/2021).
Kemudian beberapa tiang penyangga juga ada yang miring dan tidak sesuai dengan desain.
"Beberapa tiang juga bengkok, tangga tidak sesuai standar. Kalau kita mau naik terkena kepala," ungkapnya.
Dikatakan, tim dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI akan meninjau langsung gedung RS Batua yang saat ini masih mangkrak.
Tujuannya untuk memastikan audit yang sementara berjalan.
Pasalnya dalam proses pembangunan, RS Batua menuai sejumlah permalasahan salah satunya adanya dugaan korupsi.
Adapun temuan polisi akan dilaporkan ke lembaga anti rasuah tersebut.
“Tanggal 21 nanti BPK kesini dengan KPK,” katanya.
Diketahui, pembangunan gedung Puskesmas Batua telah menghabiskan anggaran Rp 25 miliar dalam APBD Makassar.
Proyek itu telah dikerjakan sejak tahun 2018 lalu oleh pihak rekanan dari PT Sultana Nugraha.
Rencananya, Puskesmas Batua akan dijadikan Rumah Sakit tipe C dengan bangunan berlantai lima.
Namun, hingga tiga tahun berjalan, konstruksi bangunan belum juga rampung.(*)
Laporan Wartawan tribun-timur.com, AM Ikhsan