Danau Matano
Pemprov Sulsel Ingin Jadikan Danau Matano Luwu Timur Kawasan Geopark Tektonik
Pemprov Sulsel Ingin Jadikan Danau Matano Luwu Timur sebagai Kawasan Geopark Tektonik
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Danau Matano di Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur masuk sebagai program peningkatan wisata di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pemprov Sulsel ingin menjadikan Danau Matano sebagai kawasan Geopark Tektonik.
Hal itu terungkap dalam rapat pembahasan pengusulan Geopark Tektonik Danau Matano di Ruang Toraja, Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (13/1/2021).
Pengusulan ini dibahas Tim Task Force Geopark Tektonik Danau Matano dan Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sulsel dan Wakil Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam.
Irwan sangat mendukung rencana geopark ini mengingat Luwu Timur memiliki begitu banyak sumber daya alam dan nilai historis yang bisa diangkat sebagai kawasan geopark.
"Yah, salah satunya adalah Danau Matano," kata Irwan kepada TribunLutim.com, Kamis (14/1/2021).
Menurutnya, geopark terdiri atas sejumlah tapak keragaman geologi yang memiliki kepentingan ilmiah khusus, kelangkaan dan keindahan yang dikenal sebagai warisan geologi.
Dalam pertemuan itu, dibahas persiapan serta langkah yang akan dilakukan dalam pengembangan dan tata kelola geopark guna mewujudkan pelestarian warisan geologi (geoheritage).
Selain itu, keragaman geologi (geodiversity), keanekaragaman hayati (biodiversity) dan keragaman budaya (cultural diversity).
Warisan geologi di Kabupaten Luwu Timur, sejalan dengan program kerja gubernur yaitu programnya adalah meningkatkan wisata di Provinsi Sulawesi Selatan.
Namun kata Irwan, yang perlu disiapkan adalah bagaimana menyediakan laporan inventarisasi tentang potensi-potensi yang ada ini.
Danau Matano adalah danau purba yang terbentuk secara tektonik yang menurut World Wide Fund for Nature (WWF). Danau ini adalah danau terdalam di Asia Tenggara serta merupakan danau terdalam kedelapan di dunia.
"Inilah yang ingin kita kembangkan sebagai sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi,"
"Dimana, masyarakat setempat diajak untuk ikut berperan dalam melindungi sampai meningkatkan fungsi warisan alam, termasuk nilai arkeologi, ekologi, dan budaya di dalamnya," imbuhnya.
Irwan mengatakan sebagai Pemkab Luwu Timur, tentu akan menindaklanjuti rencana ini kedepan melalui upaya konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan dalam penyusunan Geopark Tektonik Danau Matano.
Ketua Tim Task Force Pembentukan Geopark Tektonik Danau Matano, M Rizal Baslang mengatakan pembentukan kawasan geopark di Luwu Timur untuk mengkolaborasikan keragaman alam dan budaya Luwu Timur yang berkelas serta memiliki outstanding value baik secara nasional maupun Internasional.
"Geopark adalah sebuah daerah dengan batasan yang sudah ditetapkan dengan jelas dan memiliki kawasan permukaan yang cukup luas untuk pembangunan ekonomi lokal," tutur Rizal.
Dalam pertemuan itu, hadir Pemkab Tana Toraja dan Toraja Utara secara virtual yang ikut membahas pengusulan Geopark Toraja.
TGUPP Sulsel akan meneruskan pengusulan Geopark Dana Matano dan Geopark Toraja setelah semua berkas menuju status Geopark telah dirampungkan.
Diharapkan adanya geopark ini, destinasi wisata di Sulawesi Selatan akan semakin bertambah. Serta peran masyarakat dan pemerintah daerah untuk bersama-sama mewujudkan hal ini.(*)
Laporan Wartawan TribunLutim.com, vanbo19