Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sriwijaya Air Jatuh

Terungkap! Sriwijaya Air PK-CLC SJ-182 Sempat Dikandangkan 9 Bulan Sebelum Jatuh, Penyebab

Terungkap! Sriwijaya Air PK-CLC SJ-182 sempat dikandangkan 9 bulan sebelum jatuh, penyebab.

Editor: Edi Sumardi
PLANESPOTTERS.NET/ANDIKA PRIMASIWI
Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor registrasi PK-CLC. Terungkap! Sriwijaya Air PK-CLC SJ-182 sempat dikandangkan 9 bulan sebelum jatuh, penyebab. 

"DKKPU akan menunjuk tim untuk melakukan pemeriksaan khusus terhadap pengoperasian seluruh pesawat Boeing 737-300/400/500 di Indonesia mulai tanggal 11 Januari 2021," dikutip dari Surat yang didapat oleh Kompas.com, Senin (11/1/2021).

Dalam surat yang ditandatangani oleh Pelaksana Harian Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Udi Tito Priyatna itu, DKPPU akan melakukan pemeriksaan terhadap 7 aspek utama, yaitu:

- Pelaksanaan airworthiness directive (AS) compliance

- Pelaksanaan inspeksi rutin dan major insppection

- Monitoring repetitive

- Pelaksanaan pilot training

- Pelaksanaan pilot proficiencey check

- Crew duty time

- Pemeriksaan implementasi

Surat tersebut juga menyebutkan, pemeriksaan akan dilakukan terhadap 10 operator Boeing 737 Classic, yakni Sriwijaya Air, Nam Air, Travel Express Aviation Services, Trigana Air Services, Tri-Mg Intra Asia Airlines, My Indo Airlines, Jayawijaya Dirgantara, Citilink Indonesia, Deraya Air, dan Cardig Air.

"Seluruh operator Boeing 737 agar menyiapkan soft copy dokumen untuk pemeriksaan dimaksud," tulis Udi Tito.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati, membenarkan keberadaan surat tersebut.

Menurutnya, pemeriksaan yang akan dilakukan oleh DKPPU merupakan prosedur yang perlu dilakukan apabila sebuah pesawat mengalami kecelakaan.

"Memang standard yang dilakukan jika ada kejadian kecelakaan, meskipun sudah ada pengecekan rutin," katanya kepada Kompas.com.

Menurutnya, pengecekan tersebut merupakan langkah pencegahan yang dilakukan oleh Kemenhub terhadap seluruh jenis Boeing 737 Classic.

"Hal ini biasa dilakukan di negara-negara lain untuk tindak pencegahan," ucapnya.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved