Sriwijaya Air Jatuh
Kecelakaan Sriwijaya Air SJ182 Ternyata Seperti Kasus Lion Air Tahun 2018, Tanpa Kontrol Otomatis
Pesawat Sriwijaya Air jenis Boeing 737-500 yang jatuh merupakan model tanpa sistem kontrol otomatis, seperti kecelakaan Lion Air tahun 2018
Badan meteorologi Indonesia telah memperingatkan risiko hujan lebat dan angin kencang yang bisa menghambat upaya pencarian dan penyelamatan.
Lebih dari 12 jam sejak pesawat Boeing yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Indonesia tersebut kehilangan kontak, hanya sedikit yang diketahui tentang penyebab kecelakaan itu dan tidak ada tanda-tanda korban selamat.
"Saya mewakili pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia dalam menyampaikan belasungkawa yang dalam atas tragedi ini," kata Presiden Joko Widodo.
"Kami melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan para korban. Kami berdoa bersama agar korban dapat ditemukan," katanya.
Angkut 56 Penumpang
Boeing 737-500 membawa 56 penumpang - termasuk sepuluh anak-anak - dan 12 awak sedang dalam perjalanan ke Pontianak di provinsi Kalimantan Barat di pulau Kalimantan, sebelum menghilang pada hari Sabtu dari layar radar empat menit setelah lepas landas.
Tim pencari dan nelayan telah menemukan beberapa puing dan bagian saluran darurat yang diyakini berasal dari pesawat.
Pada saat kecelakaan terjadi, para nelayan setempat berbicara tentang mendengar ledakan yang menggelegar.
Ketika mereka sampai di daerah itu, mereka menemukan puing-puing pesawat.
"Pesawat itu jatuh seperti kilat ke laut dan meledak di air," kata seorang nelayan kepada BBC.
"Itu cukup dekat dengan kami, pecahan semacam kayu lapis hampir menabrak kapal saya."
Kerabat penumpang dan kerabat terdekat berkumpul di bandara Jakarta dan Pontianak, banyak dari mereka menangis.
Di antara mereka yang menunggu di Bandara Pontianak adalah ayah tiga anak Yaman Zai, yang pindah ke sana dari Jakarta untuk bekerja tahun lalu.
Istri dan anak-anaknya, yang tetap tinggal di Jakarta, sedang dalam penerbangan untuk menemuinya untuk berlibur, hampir setahun tidak bertemu dengannya karena Covid lockdown.
“Mereka adalah istri dan tiga anak saya, termasuk bayi saya yang baru lahir,” katanya kepada tribunnews.com.
