Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sriwijaya Air Jatuh

Kecelakaan Sriwijaya Air SJ182 Ternyata Seperti Kasus Lion Air Tahun 2018, Tanpa Kontrol Otomatis

Pesawat Sriwijaya Air jenis Boeing 737-500 yang jatuh merupakan model tanpa sistem kontrol otomatis, seperti kecelakaan Lion Air tahun 2018

Editor: Arif Fuddin Usman
Tangkapan layar youtube
Pesawat Sriwijaya Air jenis Boeing 737-500 yang jatuh merupakan model tanpa sistem kontrol otomatis, seperti kecelakaan Lion Air tahun 2018 

Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan hari Sabtu itu adalah Boeing 737-500 milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air.

Kronologis kejadiannya, setelah tertunda selama satu jam karena hujan lebat, pesawat lalu lepas landas pada pukul 14.36 waktu setempat.

Tetapi kemudian kehilangan kendali dengan kontrol bandara hanya empat menit kemudian.

Seorang pejabat pengatur lalu lintas mengatakan bahwa beberapa detik sebelum pesawat menghilang, mereka telah bertanya kepada pilot mengapa pesawat itu mengarah ke barat laut, bukan pada jalur penerbangan yang diharapkan.

Sebuah posting di Twitter feed layanan pelacakan Flightradar24 mengatakan bahwa Penerbangan SJ182 "kehilangan ketinggian lebih dari 10.000 kaki (3.048 meter) dalam waktu kurang dari satu menit, sekitar 4 menit setelah keberangkatan dari Jakarta".

Bambang Suryo Aji, Wakil Kepala Operasi Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional Indonesia, mengatakan tidak ada sinyal suar radio yang terdeteksi dari pesawat.

Dia mengatakan agensinya sedang menyelidiki mengapa pemancar pencari lokasi daruratnya tidak memancarkan sinyal yang dapat mengkonfirmasi apakah itu jatuh.

Tim penyelamat Indonesia mengatakan pada hari Minggu bahwa penyelam telah melihat bagian dari puing-puing Boeing 737-500 di kedalaman 23 meter di Laut Jawa, sehari setelah pesawat dengan 62 orang di dalamnya jatuh di Kepulauan Seribu.

"Kami menerima laporan dari tim penyelam bahwa jarak pandang di dalam air bagus dan jernih. Ini memungkinkan ditemukannya beberapa bagian pesawat," kata Marsekal Hadi Tjahjanto dalam sebuah pernyataan.

Dia berkata: "Kami yakin itu adalah titik di mana pesawat jatuh."

Dia mengatakan benda-benda itu termasuk pecahan badan pesawat dengan bagian registrasi pesawat.

Sebelumnya, tim penyelamat mengeluarkan bagian tubuh, potongan pakaian, dan potongan logam dari permukaan.

"Sampai pagi ini, kami sudah menerima dua tas (jenazah), satu berisi barang penumpang dan satu lagi berisi bagian tubuh," kata juru bicara Polda Metro Jaya Yusri Yunus kepada Metro TV.

“Semoga sampai sore ini kondisi saat ini dan pemandangan bawah laut masih bagus sehingga bisa dilanjutkan pencariannya,” ujar Pak Tjahjanto.

Helikopter juga bersiaga di bandara dekat Jakarta untuk melakukan pencarian dari udara.

Sumber: Grid.ID
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved