Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Usai Mensos Tri Rismaharini Blusukan, Hal Buruk Timpa Doni Sekeluarga, Anaknya Malu! Kok Bisa?

Usai Mensos Tri Rismaharini blusukan, hal buruk timpa Doni sekeluarga, anaknya malu! Kok bisa?

Editor: Edi Sumardi
KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO
Doni BK (59), pemilik toko poster Bung Karno yang disebut sebagai gelandangan yang ditemui Menteri Sosial Tri Rismaharini. Toko poster Bung Karno tersebut berlokasi di Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Usai Mensos Tri Rismaharini blusukan, hal buruk timpa Doni sekeluarga, anaknya malu! Kok bisa?

Blusukan Risma, mantan Wali Kota Surabaya kini sedang jadi polemik.

Pemilik toko poster dan bingkai Bung Karno di Setiabudi, Jakarta Selatan, Doni BK beserta keluarga mengaku di-bully setelah dirinya dan tokonya viral di media sosial.

Di media sosial, Doni disebut sebagai pemulung yang memiliki toko poster dan bingkai Bung Karno.

Isu tersebut dihembuskan setelah Menteri Sosial Tri Rismaharini blusukan di kawasan jalan protokol, Jl Jenderal Sudirman - Jl MH Thamrin, Jakarta, pada Senin, 4 Januari 2021.

Isu tersebut ditulis akun Twitter @Andhy_SP211 dan sudah di-retweet ratusan kali serta disukai ratusan kali pula.

Narasi yang dibangun twit dan balasan komentar pada akun @Andhy_SP211 seolah-olah pemulung yang ditemui Risma diatur sedemikian rupa atau di-setting.

Gembel ternyata bisa menjadi profesi yang menguntungkan, bisa ikut drakor tanpa casting pastinya,” tulis admin akun @Andhy_SP21.

Dalam cuitannya, admin menyertakan dua foto yang terdapat wajah seorang tunawisma berambut, berkumis putih, bertopi hitam, coklat, dan memakai masker.

Ada juga yang menyebarkan tangkapan layar dari sebuah unggahan akun Facebook yang bernama Adhe Idol. 

Kalau yang menghadap ke depan atau yang rambutnya putih/ubanan itu kek kenal itu, tukang jualan poster Soekarno. Memang dia orang PDI-P. Lokasi jualannya Jalan Minangkabau Manggarai. Selain itu dia jualan es kelapa muda juga. Terciduk juga,” tulis pemilik akun Adhe Idol.

Wah bocor nih scenario,” tulis pemilik akun Yuli Widyaningsih.

Akibatnya, Doni dan keluarga harus menerima perlakuan tak menyenangkan.

“Komen (bully) di media sosial sampai anak nangis. Anak keempat itu di-bully lewat medsos. Kok begitu dibilang, biar laku jualannya. Katanya pencitraan,” kata Doni saat ditemui di tokonya di Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Setiabudi, pada Kamis (7/1/2021) siang.

Anaknya dirundung oleh teman-temannya akibat postingan Twitter yang bernada miring.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved