Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Guru Suami-Istri di Pinrang Korban Corona Dikenal Ainun-Habibie dari Bumi Lasinrang, Selalu Bersama

Pasutri korban Covid-19 itu dikenal pasangan romantis. Kemana-mana mereka selalu bersama,guru suami-istri di Pinrang ini disebut laksana Ainun-Habibie

Penulis: Nining Angraeni | Editor: AS Kambie
zoom-inlihat foto Guru Suami-Istri di Pinrang Korban Corona Dikenal Ainun-Habibie dari Bumi Lasinrang, Selalu Bersama
ist
Ainun-Habibie dari Parepare. Sabariah-Juardi dikenal Ainun-Habibie dari Bumi Lasinrang

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Guru suami-istri di Pinrang yang menjadi korban Covid-19 dikenal pasangan romantis. Ke mana-mana mereka selalu berdua dan tampak mesra.

Bahkan, kematian pasangan suami-istri pun nyaris bersamaan. Ia Ainun-Habibie dari Bumi Lasinrang. Keduanya menjadi korban keganasan Covid-19 di Pinrang awal tahun baru 2021 ini.

Sabariah meninggal dunia pada Senin (4/1/2021). Juardi menyusul sang istri tercinta pada Kamis (7/1/2021) malam. Keduanya dirawat di RSUD Lasinrang, Pinrang, dan terkonfirmasi positif Covid-19.

Sabariah berprofesi sebagai pengawas SMA di Pinrang dan Juardi adalah mantan kepala SMA.

Pengawas SMA di Pinrang menyebut pasangan Sabariah-Juardi sebagai Ainun-Habibie dari Bumi Lasinrang.

"Suaminya selalu antar Bu Aji (Sabariah) kalau ada kegiatannya. Kalau bisa saya bilang, seperti pasangan Ainun-Habibie, mereka selalu bersama," kata Ketua Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah, Ketua MKPS SMA SMK Pinrang, Muslimin Syarif, kepada Tribunpinrang.com, Jumat, (08/12/21).

Menurutnya, Ketua MKPS SMA SMK Pinrang, Sabariah-Juardi selalu bersama dan tidak terpisahkan. Bahkan maut tak bisa memisahkan lama mereka.  

"Ini mi dibilang pasangan sehidup semati," ujar Ketua MKPS SMA SMK Pinrang, Muslimin.

 Diketahui, pasutri korban Covid-19 itu berasal dari Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang

Ia mengaku sangat kaget mendapat kabar kalau keduanya meninggal.

"Saya mi paling sedih di antara teman-teman,  karena saya sangat akrab dengan Bu Aji.  Saya juga kenal baik suaminya," ungkapnya. 

Sabariah-Juardi dikenal sebagai sosok guru panutan yang baik dan sabar. 

Sebelum almarhuma S meninggal, kata Muhlis, ia selalu berkomunikasi dengannya. 

"Setiap ada kegiatan, beliau WA saya. Katanya tidak bisa pergi karena kurang sehat," ungkapnya. 

Ia mengaku tidak mengetahui kalau keduanya dirawat di rumah sakit. 

"Tidak pernah diinfokan ke saya. Selalu ji bilang kalau beliau kurang sehat,"  ujar Ketua MKPS SMA SMK Pinrang tersebut.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved