Drone Mata mata
Dosen HI Unhas Duga China Mata-matai Selat Makassar karena Pintu Gerbang 2 Samudera
Nelayan Kabupaten Selayar temukan drone mata mata diduga milik China di dekat Selat Makassar. Reaksi dosen Unhas Ashry Sallatu SIP MSi.
Penulis: Muh Hasim Arfah | Editor: Muh Hasim Arfah
Reuters memberitakan, pembalasan diplomatik terus menyusul secara bergantian, termasuk penggerebekan di rumah jurnalis Tiongkok di Australia, evakuasi beberapa jurnalis Australia dari Tiongkok, dan serangkaian tindakan kebijakan perdagangan yang diberlakukan oleh Tiongkok terhadap ekspor Australia.
Padahal, China sejauh ini merupakan pasar ekspor keseluruhan teratas Australia.
Berdasarkan data Dana Moneter Internasional (IMF), nilai pasar ekspor kedua negara senilai US$ 104 miliar pada 2019.
Sehingga, pemutusan hubungan perdagangan yang berlangsung lama dapat merusak ekonomi Australia.
Pengiriman daging sapi, barley, dan batu bara Australia senilai miliaran dolar merupakan yang paling terpengaruh oleh langkah yang diambil China baru-baru ini.
Apalagi, China dapat dengan mudah menemukan pasokan alternatif.
Bijih besi - ekspor utama Australia dan bahan penting untuk sektor baja besar China - sejauh ini telah terhindar dari aksi perang dagang.
Pun demikian halnya dengan LNG Australia.
Selain itu, mantan Ketua Masika ICMI Orwil Sulsel menyampaikan ada hasil riset juga menyebutkan bahwa iklim dunia ditentukan oleh kondisi laut di Selat Makassar.(*)