Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru Usul Menteri Nadiem Makarim Batalkan Sekolah Tatap Muka 2021

Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) minta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim batalkan sekolah tatap muka Januari 2021.

Editor: Muh Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM/MUHAMMAD ABDIWAN
Siswa mengenakan masker saat mengikuti proses belajar di SMAN 10 Makassar, Kamis (19/11/2020). Kegiatan simulasi tatap muka belajar ini dilakukan untuk kesiapan pembukaan sekolah di tengah pandemi Covid-19 agar tetap menerapkan protokol kesehatan. Tribun timur/muhammad abdiwan 

Suara Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) minta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim batalkan sekolah tatap muka Januari 2021.

TRIBUN-TIMUR.COM- Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) meminta sekolah tatap muka 2021 dibatalkan. 

Hal itu disampaikan langsung kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) menunda belajar tatap muka di Januari 2021.

Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim mengatakan, alasannya karena kasus Covid-19 yang terus meningkat di akhir-akhir ini.

"Ditambah lagi libur siswa pasca UAS, Natal, dan Tahun Baru.

Mobilitas masyarakat tinggi, makanya kami menyuarakan, agar guru, siswa, dan orangtua menunda rencana untuk libur di akhir tahun, demi meredam Covid-19," ungkap dia dalam siaran persnya, Senin (28/12/2020).

Dia melihat, surat keputusan bersama (SKB) empat menteri tidak tegas dengan diksi memperbolehkan belajar tatap muka dan menyerahkan begitu saja kepada pemerintah daerah (Pemda).

Maka dari itu, dia meminta pemerintah pusat dan Pemda untuk menunda belajar tatap muka di 2021, khususnya yang berada di zona merah, oranye, dan kuning. Memang, dia mengaku, rencana belajar tatap muka tidak bisa dipukul rata sama di semua daerah dan zona.

Khusus Sulsel, seluruh wilayah masuk zona oranye.

Adapun di zona hijau, dapat saja melakukan belajar tatap muka, dengan tetap memenuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Perlu juga tes swab bagi guru dan siswa yang akan melakukan belajar tatap muka. Lalu juga harus dapat izin dari masing-masing orangtua," ungkapnya.

PJJ pilihan terbaik Dia menekankan, jika semua syarat tidak terpenuhi, maka perpanjangan pembelajaran jarak jauh (PJJ) merupakan pilihan yang terbaik untuk kembali dijalankan.

"Akan terlalu spekulatif dan sangat berbahaya, bila Kemendikbud dan Pemda memperbolehkan belajar tatap muka di sekolah mulai awal Januari 2021," tegasnya.

Lanjut dia mengatakan, memang bagi daerah-daerah yang memperpanjang PJJ bagi siswa bukan merupakan pilihan yang terbaik, apalagi selama sembilan bulan ini siswa tak mengikuti PJJ dengan optimal.

Dia menyebutkan, dari hasil survei yang dilakukan P2G di akhir November 2020 di 100 Kota/Kabupaten dan 29 Provinsi, terlihat bahwa penyerapan materi pembelajaran siswa hanya 25 persen, khususnya PJJ melalui metode guru mengunjungi siswanya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved