Tribuners Memilih
Mundur ASN, Begini Nasib Empat Calon Usai Bertarung Pilkada Serentak di Sulsel
Tiga Aparatur Sipil Negara (ASN) serta satu Aparatur Polri maju bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sulawesi Selatan.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
Dalam pemilihan Wali Kota Makassar 2020, pasangan Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun NH hanya menempati posisi terakhir, dengan raihan 4,9 persen atau 25.810 suara.
Kalah jauh dibanding Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Adama) meraih suara 41,3 persen dengan torehan 218.907 suara.
Alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) ini memulai kariernya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa pada tahun 1994.
Tahun 1998, ia kemudian hijrah ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.
Kariernya cukup moncer, dengan menduduki sejumlah posisi kepala dinas.
Antara lain, Kepala Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah Sulsel, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Sulsel, dan Kepala Dinas Pendidikan Sulsel.
Ia juga pernah dipercaya sebagai Pelaksana Tugas Bupati Luwu Timur.
2. Abd Rahman Bando
Abd Rahman Bando meninggalkan statusnya sebagai aparatur sipil negara (ASN) untuk maju Pemilihan Wali Kota Makassar 2020.
Abd Rahman Bando maju sebagai calon Wakil Wali Kota Makassar, mendampingi Munafri Arifuddin.
Pasangan ini diusung Partai Demokrat, Partai Persatuan (PPP), serta Perindo.
Abd Rahman Bando meninggalkan posisinya sebagai Kepala Dinas Peternakan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar.
Padahal masa tugasnya sebagai ASN masih tersisa kurang lebih 10 tahun.
Sayangnya pasangan Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando hanya menempati posisi kedua.
Pasangan berjuluk "Makassar Hebat" ini hanya meraih 34.70 persen atau 183.967 suara.