Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Edukasi

Kaidah Penulisan Titik Dua

Bagaimana penulisan titik dua yang benar? Pakai spasi atau tidak? Simak penjelasannya

Editor: Suryana Anas
KOMPAS.com
Ilustrasi titik dua (Kompas.com) 

TRIBUN-TIMUR.COM -  Yuk belajar bahasa Indpnesia. Kali ini kita akan belajar tentang penulisan titik dua.

Bagaimana penulisan yang benar? Pakai spasi atau tidak?

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) telah menyusun penggunaan titik dua dan kaidah penulisannya.

Namun PUEBI tidak secara spesifik menjelaskan spasi pada titik dua.

Maka, kita dapat menggolongkan penggunaan spasi berdasarkan penggunaan titik dua yang telah ditetapkan. Titik dua selalu berada di antara satu kata dengan kata lainnya.

Umumnya, tanda titik dua melekat pada kata yang lebih dulu, tanpa ada spasi. Kemudian disusul kata berikutnya dengan menggunakan spasi.

Penulisan titik dua yang melekat pada kata sebelumnya, terdapat pada kaidah penulisan berikut:

  • Titik dua yang dipakai pada akhir pernyataan diikuti perincian.
  • Titik dua yang dipakai pada akhir dari suatu pernyataan lengkap. Namun titik dua tidak dipakai bila perincian tersebut merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
  • Titik dua yang dipakai di antara jilid atau nomor dan halaman. Titik dua yang dipakai dalam judul dan anak judul suatu karangan.
  • Titik dua yang dipakai dalam daftar pustaka, tepatnya di antara nama kota dan penerbit.
  • Titik dua yang dipakai sebagai penanda ayat dalam kitab suci.

Contohnya:

  • Daftar belanja hari ini: tempe, tahu, cabe merah besar, cabe rawit, bawang putih, dan kecap.
  • Dapur Media: Antologi Liputan Media di Indonesia
  • Linda Christanty, Jangan Tulis Kami Teroris (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2011), hlm. 52.
  • Damono, Sapardi Djoko. 2016. Bilang Begini, Maksudnya Begitu. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  • Matius 5:7-11

Ada penulisan titik dua yang menggunakan spasi sebelum dan sesudah kata yang mengapitnya.

Spasi yang digunakan pada kata yang mendahuluinya biasa ditulis lebih dari satu.

Fungsinya untuk merapikan tata letak penulisan. Sementara, untuk kata setelah tanda titik dua, jaraknya hanya satu spasi saja.

Penulisan semacam ini berlaku untuk kadiah penulisan tanda titik dua sebagai berikut:

Titik dua digunakan sesudah kata ungkapan yang memerlukan pemerian.

  • Pemerian maksudnya penjelasan, detail, atau spesifikasi.

Contoh:

Nama                          : Rachel Venny

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved