Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Edukasi

Jawaban Soal UAS IPA: Zat Aditif Alami dan Zat Aditif Sintesis

Aditif adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil dengan tujuan memperbaiki penampakan, cita rasa.

Editor: Hasriyani Latif
GOOGLE IMAGES
Penggunaan kunyit untuk warna kuning pada makanan, akan memberikan aroma kunyit dan juga rasa dari kunyit. 

Zat aditif sintesis cenderung lebih murah dibandingkan dengan zat aditif alami.

Misalnya pada zat aditif penyedap rasa, untuk memberikan rasa kaldu ayam kita bisa merebus ayam dan menggunakan air rebusannya.

Tapi kita juga dapat mendapat rasa kaldu ayam hanya dengan memasukan penyedap makanan yang dijual murah ke dalam air mendidih.

Pada zat aditif pemberi aroma makanan, buah-buahan dapat ditambahkan pada makanan untuk mendapatkan aroma.

Namun penggunaan buah-buahan tidak memberi aroma yang kuat dan cenderung hilang setelah terkena panas.

Sedangkan pemberi aroma sintesis seperti senyawa ester dapat memberikan aroma buah-buahan yang kuat dan juga stabil.

Pemanis sintesis juga memiliki rasa manis berkali-kali lipat lebih tinggi dengan kalori yang lebih rendah dibanding pemanis alami seperti gula dan sirup fruktosa.

Inilah mengapa pemanis sintesis seperti siklamat dan aspartame sering digunakan untuk penderita diabetes sebagai pengganti gula.

Zat aditif sintesis memiliki banyak kelebihan dibandingkan zat aditif alami, namun tetap harus diperhatikan komposisinya.

Namun jangan mengonsumsi zat aditif sintesis yang memiliki bahan berbahaya karena dapat merusak fungsi ginjal, hati, dan menyebabkan penyakit.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/26/023407169/perbedaan-zat-aditif-alami-dan-sintesis,".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved