Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Edukasi

Jawaban Soal UAS IPA: Zat Aditif Alami dan Zat Aditif Sintesis

Aditif adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil dengan tujuan memperbaiki penampakan, cita rasa.

Editor: Hasriyani Latif
GOOGLE IMAGES
Penggunaan kunyit untuk warna kuning pada makanan, akan memberikan aroma kunyit dan juga rasa dari kunyit. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Zat aditif makanan biasa juga disebut bahan tambahan makanan.

Aditif adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil dengan tujuan memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur, dan memperpanjang daya simpan.

Dapat juga meningkatkan nilai gizi, seperti vitamin, mineral, dan protein.

Zat aditif terdiri dari zat aditif alami dan zat aditif sintesis atau buatan.

Lalu apakah perbedaan zat aditif alami dan buatan?

Untuk mengetahuinya, mari kita simak pembahasan berikut ini!

Soal dan Pembahasan

Jelaskan perbedaan zat aditif alami dan sintesis!

Jawaban:

Dilansir dari U.S. Food & Drug Administration, zat aditif alami adalah zat aditif yang berasal dari sumber alam seperti buah, sayur, dan hewan.

Sedangkan zat aditif sintesis adalah zat aditif yang tidak dapat ditemukan di alam melainkan dibuat oleh manusia menggunakan bantuan senyawa kimia.

Pada pewarna makanan, zat aditif alami memberikan warna yang tidak terlalu mencolok juga menambahkan rasa dan aroma pada makanan.

Misalnya penggunaan kunyit untuk warna kuning pada makanan, akan memberikan aroma kunyit dan juga rasa dari kunyit.

Adapun zat aditif sintesis pewarna makanan hanya memberikan warna pada makanan tanpa merubah aroma ataupun memberikan rasa khas pada makanan tersebut.

Pewarna makanan sintesis juga memiliki warna yang cerah dan pekat dibandingkan dengan pewarna alami.

Zat aditif sintesis cenderung lebih murah dibandingkan dengan zat aditif alami.

Misalnya pada zat aditif penyedap rasa, untuk memberikan rasa kaldu ayam kita bisa merebus ayam dan menggunakan air rebusannya.

Tapi kita juga dapat mendapat rasa kaldu ayam hanya dengan memasukan penyedap makanan yang dijual murah ke dalam air mendidih.

Pada zat aditif pemberi aroma makanan, buah-buahan dapat ditambahkan pada makanan untuk mendapatkan aroma.

Namun penggunaan buah-buahan tidak memberi aroma yang kuat dan cenderung hilang setelah terkena panas.

Sedangkan pemberi aroma sintesis seperti senyawa ester dapat memberikan aroma buah-buahan yang kuat dan juga stabil.

Pemanis sintesis juga memiliki rasa manis berkali-kali lipat lebih tinggi dengan kalori yang lebih rendah dibanding pemanis alami seperti gula dan sirup fruktosa.

Inilah mengapa pemanis sintesis seperti siklamat dan aspartame sering digunakan untuk penderita diabetes sebagai pengganti gula.

Zat aditif sintesis memiliki banyak kelebihan dibandingkan zat aditif alami, namun tetap harus diperhatikan komposisinya.

Namun jangan mengonsumsi zat aditif sintesis yang memiliki bahan berbahaya karena dapat merusak fungsi ginjal, hati, dan menyebabkan penyakit.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/26/023407169/perbedaan-zat-aditif-alami-dan-sintesis,".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved