Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Markas FPI

Ada yang Pro dan Kontra, Kedubes Jerman Datangi Markas FPI Petamburan Anggota DPR Angkat Bicara

Heboh staf Kedubes Jerman ke Petamburan Kantor FPI apa yang dilakukan di markas ormas FPI Rizieq Shihab

Editor: Mansur AM
tribun/hery
Ilustrasi hubungan RI dan Jerman - Heboh staf Kedubes Jerman ke Petamburan Kantor FPI apa yang dilakukan di sana? 

Sebelumnya diberitakan, FPI mengaku didatangi pihak Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia.

Sekretaris Umum FPI Munarman menjelaskan, ada dua orang perwakilan Kedubes Jerman berkunjung ke Sekretariat DPP FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, pada Kamis (17/12) siang hari.

"Dari pihak Kedubes Jerman menyampaikan turut berdukacita dan belasungkawa atas kejadian dibunuhnya enam syuhada," kata Munarman.

Pihak Kedubes Jerman pun mengklarifikasi kedatangannya ke Markas FPI.

Mereka mengaku tidak ada niatan politik, tetapi hanya untuk memastikan keamanan karena demontrasi 1812 berada di sekitaran gedung Kedubes Jerman.

Kata pakar hukum internasional

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mendesak Duta Besar Jerman untuk Indonesia segera memulangkan pegawai kedubes yang telah bertindak secara ceroboh datang ke Markas Front Pembela Islam (FPI).

“Dubes Jerman segera memulangkan pegawai kedubes yang telah bertindak secara ceroboh. Ini untuk mencegah rusaknya hubungan diplomatik Indonesia dan Jerman,” ujar Hikmahanto Juwana ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (21/12/2020).

Sejak kemarin viral foto yang menggambarkan seorang yang diduga diplomat Jerman dengan mobilnya memasuki Markas FPI.

Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani ini pun menilai ada empat alasan untuk mendesak Kedubes Jerman segera memulangkan pegawainya yang datang ke Markas FPI.

Pertama, hingga saat ini tidak dijelaskan apakah pegawai kedutaan Jerman tersebut seorang diplomat atau bukan.

Kedua, kata dia, tidak seharusnya pegawai Kedutaan mencari tahu tentang sesuatu dengan mendatangi Markas FPI.

“Bila pegawai tersebut ingin mencari tahu seharusnya dilakukan di tempat yang netral, seperti hotel ataupun rumah makan,” jelas Hikmahanto.

Ketiga, adalah tindakan bodoh dari pegawai Kedubes Jerman untuk datang ke Markas FPI di era sosial media.

Karena di tengah isu FPI yang menghangat akhir-akhir ini, siapa saja tentu dapat mengambil gambar dan mem-posting kedatangan pegawai Kedubes Jerman itu di sosial media untuk berbagai kepentingan dan menimbulkan berbagai penafsiran.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved