CSC Hadirkan Stem Cell Quantum Pertama di Asia, JK Percayakan Cucunya ke Deby Vinski
Orang Indonesia saat ini tidak perlu pergi ke luar negeri untuk melakukan terapi stem cell atau menyimpan tali darah pusat (bank cell).
Closed system ini pun memungkinkan jumlah stem cell ratusan juta untuk keberhasilan terapi yang lebih optimal serta sterilitasnya yang terjamin karena semua dengan sistem terutup.
Di samping adanya alat terbaru yang dapat menghitung dan memotret stem cell dari masing-masing pasien, ada kepercayaan dari Jusuf Kalla yang menjadi penasihat WOCPM.
Keluarga Jusuf Kalla juga telah mempercayakan Deby Vinski melalui CSC untuk melakukan tali pusat salah satu cucunya.
Deby Vinski menjadi profesor pertama antiaging Indonesia.
Kata dia, teknologi stem cell kini banyak digunakan dan tak hanya untuk kesehatan, tetapi juga untuk kecantikan.
Misalnya untuk menerapkan anti-aging.
Dia mengembangkan stem cell dari lemak dan darah tubuh pasien.
“Stem cell yang saya gunakan untuk berbagai penyakit degeneratif pasien seperti diabetes, stroke, dan estetika,” kata Deby Vinski.
Menurutnya, anti-aging bersifat sangat individual (personal approach) sehingga tak bisa disamaratakan pada masing-masing pasien.
“Masing-masing pasien tak sama. Anti-aging setiap pasien adalah istimewa. Sehingga saat stem cell disuntikkan, stem cell punya homing. Dia akan pergi ke mana-mana. Stem cell tahu rumahnya di mana di dalam tubuh manusia sehingga salah satunya bisa memperlambat gejala menopause dini,” katanya menegaskan.(*)