Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

CSC Hadirkan Stem Cell Quantum Pertama di Asia, JK Percayakan Cucunya ke Deby Vinski

Orang Indonesia saat ini tidak perlu pergi ke luar negeri untuk melakukan terapi stem cell atau menyimpan tali darah pusat (bank cell).

Editor: Edi Sumardi
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
Presiden World Council of Preventive Medicine (WOCPM) Indonesia, Prof dr Deby Vinski MSc PhD (kelima dari kanan) bersama dengan Marketing Communication Celltech Stem Cell Center dr Wachyudi Muchsin SH (ketujuh dari kanan) serta rombongan alumni SMA Negeri 1 Makassar saat kunjungan di kantor Tribun Timur, Jl Cenderawasih nomor 430, Makassar, Sulsel, Jumat (18/12/2020). Mereka diterima Wapemred Tribun Timur, Ronald Ngantung (keenam dari kanan). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Orang Indonesia saat ini tidak perlu pergi ke luar negeri untuk melakukan terapi stem cell atau menyimpan tali darah pusat (bank cell).

Presiden World Council of Preventive Medicine (WOCPM) Indonesia, Prof dr Deby Vinski MSc PhD menghadirkan terobosan pelayanan stem cell bertaraf dunia pertama di Asia Tenggara, yakni Celltech Stem Cell Laboratory (CSC).

Celltech Stem Cell Laboratory berada di Vinski Tower, Jalan Ciputat Raya nomor 22A, Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

Vinski Tower merupakan gedung 10 lantai yang menjadi pusat anti-aging dunia di Indonesia.

Vinski Tower diresmikan Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla pada 23 Juli 2016 lalu.

Vinski Tower kini telah menjadi pusat anti-aging dunia dan menjadi destinasi medical tourism.

Di dalam Vinski Tower, terdapat perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang industri medik dan mengembangkan usaha di bidang jasa pelayanan kesehatan, khususnya bidang penelitian, pengembangan dan produksi sel punca (stem cell) untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional dan seluruh dunia.

Deby Vinski sekaligus Presiden Direktur Communication Celltech Stem Cell Laboratory mengatakan, CSC fokus melayaniIndonesia dan dunia.

Teknologi yang digunakan CSC dengan metode closed system berbasis digital, sehingga sel yang dihasilkan kualitasnya lebih terjamin, akurat, dan mengurangi risiko kontaminasi dari hal yang tidak terduga.

“Metode ini juga mengurangi terjadinya human error, terlebih lagi CSC menggunakan teknologi Quantum Autologues Stem Cell,” kata Deby Vinski saat kunjungan di kantor Tribun Timur, Jl Cenderawasih nomor 430, Makassar, Sulsel, Jumat (18/12/2020).

Deby Vinski dan rombongan diterima Wapemred Tribun Timur, Ronald Ngantung dan Manajer Digital Tribun Timur, Mansur AM.

Lebih lanjut, kata Deby Vinski, hal ini dilakukan karena CSC merupakan laboratorium riset, pengolahan, dan penyimpanan sel punca yang berada di Indonesia yang telah memiliki izin operasional dari Kementerian Kesehatan atau Kemenkes RI dan satu-satunya laboratorium yang terakreditasi WOCPM atau yang lebih dikenal sebagai Badan Akreditasi Anti-Aging Dunia.

Marketing Communication Celltech Stem Cell Center dr Wachyudi Muchsin SH mengatakan, WOCPM berperan sebagai dewan dunia untuk bidang akreditasi dengan memberikan penilaian dan akreditasi untuk rumah sakit, klinik, kongres/seminar, universitas, makanan, obat, mesin, dan sebagainya.

"Kemajuan pesat dalam layanan medis modern untuk akreditasi termasuk terapi hormon, pemulihan bioidentikal hormon, peptide bioregulator, stem cell closed system and stem cell, banking cord blood and tissue; HLA stem cell transplant, stem cell 3D printing organs, quantum medicine; medical spa, probiotics, detoxification therapy, genomic and AMP; nutri genomic therapy, genetic polymorphism genetik. Juga untuk instrumen dan peralatan rumah sakit, klinik/pusat di bidang kedokteran preventive, regeneratif dan anti-penuaan, dimana secara internasional diakreditasi oleh WOCPM," ujar Wahyudi Muchsin.

Deby Vinski sekaligus alumnus SMA Negeri 1 Makassar mengatakan bahwa CSC menghadirkan closed system dan ini merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia yang dilengkapi dengan quantum stem cell terbaru, bahkan Singapura pun belum memilikinya ini pertama di Asia Tenggara.

Closed system ini pun memungkinkan jumlah stem cell ratusan  juta untuk keberhasilan terapi yang lebih optimal serta sterilitasnya yang terjamin karena semua dengan sistem terutup.

Di samping adanya alat terbaru yang dapat menghitung dan memotret stem cell dari masing-masing pasien, ada kepercayaan dari Jusuf Kalla yang menjadi penasihat WOCPM.

Keluarga Jusuf Kalla juga telah mempercayakan Deby Vinski melalui CSC untuk melakukan tali pusat salah satu cucunya.

Deby Vinski menjadi profesor pertama antiaging Indonesia.

Kata dia, teknologi stem cell kini banyak digunakan dan tak hanya untuk kesehatan, tetapi juga untuk kecantikan.

Misalnya untuk menerapkan anti-aging.

Dia mengembangkan stem cell dari lemak dan darah tubuh pasien.

“Stem cell yang saya gunakan untuk berbagai penyakit degeneratif pasien seperti diabetes, stroke, dan estetika,” kata Deby Vinski.

Menurutnya, anti-aging bersifat sangat individual (personal approach) sehingga tak bisa disamaratakan pada masing-masing pasien. 

“Masing-masing pasien tak sama. Anti-aging setiap pasien adalah istimewa. Sehingga saat stem cell disuntikkan, stem cell punya homing. Dia akan pergi ke mana-mana. Stem cell tahu rumahnya di mana di dalam tubuh manusia sehingga salah satunya bisa memperlambat gejala menopause dini,” katanya menegaskan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved