Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Corona Sulsel

Sudah Masuk Gelombang Kedua di Sulsel? Satgas Covid-19: Sudah Ketiga

Ketua Tim Konsultan Satgas Penanganan Covid-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin mengatakan, saat ini bukan lagi gelombang kedua.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/FADLY ALI
Saat dihubungi via pesan WhatsApp, Rabu (16/12/2020), Ketua Tim Konsultan Satgas Penanganan Covid-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin mengirimkan sebuah kurva. Kurva tersebut memperlihatkan bagaimana penambahan kasus per harinya. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Peningkatan pasien terkonfirmasi Covid-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel) terjadi selama Desember 2020.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Sulsel, angka penambahan pasien terkonfirmasi periode (1-16/12/2020) di angka 3.368 pasien.

Artinya bila direratakan tiap harinya ada 210 pasien terkonfirmasi di Sulsel.

Apakah ini sudah masuk gelombang kedua?

Ketua Tim Konsultan Satgas Penanganan Covid-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin mengatakan, saat ini bukan lagi gelombang kedua.

Saat dihubungi via pesan WhatsApp, Rabu (16/12/2020), ia mengirimkan sebuah kurva. Kurva tersebut memperlihatkan bagaimana penambahan kasus per harinya.

"Itu sudah (gelombang) ketiga," ujar Ridwan Rabu sore.

Sebelumnya, ahli epidemologi FKM Unhas itu menilai, penambahan Covid-19 di Sulsel disebabkan karena klaster keluarga, bukan klaster pemilihan kepala daerah (Pilkada).

"Yang banyak di Sulsel adalah kluster keluarga, bukan Pilkada. Namun banyak aspek yang berkontribusi," kata Ridwan.

Menurut dia, peningkatan kasus virus di Sulsel dipengaruhi beberapa hal, seperti transmisi lokal serta adanya peningkatan jumlah isolasi mandiri sekitar 35 persen.

Transmisi lokal yang dimaksud, yaitu penularan secara massif tanpa adanya perjalanan sehingga penyebaran Covid-19 terjadi di lingkungan rutinitas atau aktivitas harian seseorang.

"Isolasi mandiri akan kita kurangi dengan mendorong isolasi secara terpusat di Hotel duta wisata Covid-19 terdekat," katanya.

Wisata Covid-19 merupakan program Pemerintah Provinsi Sulsel dalam rangka menekan penyebaran Covid-19 Sulsel dengan memisahkan pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) dengan pasien disertai penyakit penyerta yang dirawat di rumah sakit.

Pemprov Sulsel saat ini menginisiasi regionalisasi Wisata Covid-19 di lima daerah, seperti Kota Palopo, Parepare, Kabupaten Bantaeng, Wajo, dan Bone.

Saat ini, Wisata Covid-19 mulai hadir di Kota Palopo dan sedang direncanakan untuk empat wilayah lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah melalui Juru Bicaranya, Veronica Moniaga mengatakan, mengenai kenaikan pasien terkonfirmasi Covid-19 di Sulsel, Gubernur NA pernah bilang, ini tidak terlepas dari kontestasi pilkada kemarin.

"Yang mana, kita tau bahwa rata-rata melibatkan banyak kerumunan dan kegiatan berkumpul," ujar Veronica, Rabu (16/12/2020) malam.

Selain itu, kata dia, juga ada dua faktor yang menjadi peletup kenaikan Covid-19 di Sulsel, yaitu pergerakan individu yang meningkat, dan menurunnya pelaksanaan protokol kesehatan.

"Kita tahu bahwa Covid ini bukan hanya tanggung jawab satu orang, tapi kita semua, baik pemerintah, maupun masyarakatnya," katanya.

Kampanye 3M, lanjut Vero sapaan karibnya, otomatis harus lebih digalakkan, protokol kesehatan akan lebih ketat.

"Sehingga meski aktivitas terus berjalan, protokol kesehatan harus lebih disiplin. Kadang kita lupa bahwa kita sedang dalam situasi pandemi, dan tidak lagi menjalani kenormalan yang seperti dulu," ujarnya.

"Kuncinya adalah membangun kebiasaan, dan membiasakan diri kita masing-masing. Karena tentu pemerintah dan pihak terkait tidak bisa mengawasi per individu setiap saat sampai aktivitas dalam rumah kan," jelas Vero.

Oleh sebab itu, lanjut dia, kesadaran membangun kebiasaan new normal dengan 3M wajib dilakukan.

*Rekap Data Pasien Covid-19 di Sulsel

20/3 + 2 pasien (2 pasien)
31/3 + 0 pasien (50 pasien)
Jumlah Tambahan Maret: 50 pasien
Rerata: 2,94 pasien per hari

01/4 + 15 pasien (65 pasien)
30/4 + 26 pasien (491 pasien)
Jumlah Tambahan April: 441 pasien
Rerata: 14,7 pasien per hari

01/5 + 56 pasien (547 pasien)
31/5 + 32 pasien (1.542 pasien)
Jumlah Tambahan Mei 1.051 pasien
Rerata: 33,9 pasien per hari

01/6 + 44 pasien (1.586 pasien)
30/6 + 90 pasien (5.084 pasien)
Jumlah Tambahan Juni: 3.542 pasien
Rerata: 118 pasien per hari

1/7 + 130 pasien (5.214 pasien)
31/7 + 77 pasien (9.423 pasien)
Jumlah Tambahan Juli: 4.339 pasien
Rerata: 145 pasien per hari

1/8 + 132 pasien (9.555 pasien)
31/8 + 109 pasien (11.986 pasien)
Jumlah Tambahan Agustus: 2.563 pasien
Rerata: 83 pasien per hari

1/9 + 79 pasien (12.065 pasien)
30/9 + 78 pasien (15.578 pasien)
Jumlah Tambahan September:  3.393 pasien 
Rerata: 113 pasien per hari

1/10 + 120 pasien (15.698 pasien)
31/10 + 9 pasien (18.341 pasien)
Jumlah tambahan Oktober= 2.643 pasien
Rerata: 85 pasien per hari.

1/11 + 29 pasien (18.370 pasien)
30/11 + 121 pasien (20.657 pasien)
Jumlah tambahan November= 2.287 pasien
Rerata: 76 pasien per hari.

1/12 + 155 pasien
2/12 + 125 pasien
3/12 + 137 pasien
4/12 + 180 pasien
5/12 + 158 pasien
6/12 + 179 pasien
7/12 + 345 pasien
8/12 + 112 pasien
9/12 + 157 pasien
10/12 + 227 pasien
11/12 + 259 pasien
12/12 + 240 pasien
13/12 + 218 pasien
14/12 + 295 pasien
15/12 + 84 pasien
16/12 + 447 pasien
Jumlah tambahan (1-16 Desember) = 3.368 pasien
Rerata: 210 pasien per hari.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved