Anak Diperkosa saat Lockdown, Masuk Sekolah Sudah Hamil & Melahirkan Diam-diam, Tak ada yang Tahu
ayah bayi itu adalah remaja 17 tahun, yang dekat dengan keluarga korban dan sempat tinggal bersama mereka.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kejadian yang harus kita sadari selama masa pandemi Covid-19 terjadi di seluruh dunia, nyatanya bukan saja soal kematian dan susahnya hidup, namun juga penderitaan diam-diam yang dialami mereka para korban kekerasan seksual.
Sudah cukup kita tahu, jika masa PSBB dan lockdown di sejumlah negara, membuat angka kelahiran juga meningkat.
Namun siapa sangka kejadian miris ini harus dialami seorang gadis berusia 12 tahun.
Hamil disaat pemerintah di negaranya menetapkan lockdown.
Setelah lockdown berakhir, ia masuk sekolah kondisi hamil.
Kemudian melahirkan tanpa seorang pun tahu.
Peristiwa ini dialami oleh gadis berusia 12 tahun di Spanyol.


Baik ibu dan bayinya dilaporkan sehat, dengan ayah bayi itu adalah remaja 17 tahun, yang dekat dengan keluarga korban dan sempat tinggal bersama mereka.
Pejabat setempat menerangkan, mereka tengah menyelidiki jika korban dipaksa untuk berhubungan seks karena usia 12 tahun bukan usia legal berhubungan badan.
Media Spanyol memberitakan, gadis 12 tahun itu hamil ketika "Negeri Matador" menerapkan lockdown untuk mencegah Covid-19 pada Maret lalu.

Ketika karantina wilayah dicabut, korban dilaporkan kembali bersekolah.
Tetapi, baik guru maupun temannya tidak tahu dia mengandung.
Diwartakan The Sun Senin (14/12/2020), gadis itu masih bisa memeroleh nilai bagus di sekolah, dengan keluarganya menyatakan anaknya bakal diadopsi, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Rabu (16/12/2020).
Paramedis menyatakan, mereka bergegas datang ke rumah si korban untuk membantunya melahirkan, dan melarikannya ke Rumah Sakit Universitas Marques de Valdecilla.
Di rumah sakit kawasan Santander itu, staf medis melakukan evaluasi, dengan gadis itu diizinkan pulang setelah menerima perawatan.
Adapun bayinya dilaporkan masih berada di rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan, dengan pihak berwenang menyatakan masih menginvestigasi insiden tersebut.
Kasus pemerkosaan di tengah masa lockdown juga pernah terjadi Juni 2020 lalu.
Seorang gadis 11 tahun di barat daya Argentina diperkosa pria yang ditampungnya ketika lockdown Covid-19 diberlakukan.
Pelaku yang berusia 24 tahun dilaporkan berada di Rio Negro, ketika pemerintah setempat memutuskan menutup kota untuk mencegah penularan.
Karena tidak bisa kembali ke kota asalnya di La Plata, pria itu dilaporkan diizinkan oleh seorang perempuan untuk tinggal bersama keluarganya.
Namun, dia melecehkan putri wanita yang sudah menampungnya.
Gadis itu diperkosa setidaknya tiga kali selama dua bulan saat pria itu tinggal bersama keluarganya.
Di pengadilan, korban mengungkapkan pelaku memanfaatkan momen ketika ibunya tertidur sebelum melecehkan atau bahkan memperkosa dia.
Dilaporkan InfaBae via Daily Mirror Kamis (18/6/2020), pria yang tak disebutkan identitansya berusaha untuk menyanggah tuduhan itu.
Namun setelah dilakukan pemeriksaan di tubuh korban, yang ditemukan adanya bekas luka penganiayaan, barulah pelaku mengakui perrbuatannya.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan, terungkap korban yang juga tidak disebutkan namanya tersebut sudah diperkosa hingga tiga kali.
Laporan media Argentina menyebutkan, dengan banyaknya bukti yang menyudutkannya, pelaku tidak punya pilihan selain menerima tuduhan.
Ibu si gadis pertama kali melaporkan kejahatan lelaki itu pada Mei, sebelum Jaksa Penuntut Bariloche, Cesar Lanfranchi, menggelar penyelidikan.
Surat perintah penangkapan segera diterbitkan kepada pelaku, yang kemudian dijatuhi hukuman penjara selama delapan tahun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diperkosa Saat Lockdown, Gadis 12 Tahun Melahirkan Diam-diam di Rumahnya" dan "Gadis 11 Tahun Diperkosa Pria yang Ditampungnya Saat Lockdown".