Pilgub Sulsel
RMS, AIA, TP Penantang Nurdin Abdullah di Pilgub Sulsel, Nurdin Halid: Jaringan Saya Tetap Solid!
“Ketua-ketua partai seperti RMS, AIA, dan TP punya modal kekuatan politik untuk menjadi penantang NA (Nurdin Abdullah, Gubernur Sulsel)," ujar Luhur.

RMS, AIA, TP Penantang Nurdin Abdullah di Pilgub Sulsel
Nurdin Halid: Jaringan Saya Tetap Solid!
TRIBUN.TIMUR.COM MAKASSAR - Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Andi Luhur Priyanto menilai hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 menjadi batu loncatan sejumlah tokoh politik menatap Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel) mendatang.
Menurutnya, tiga ketua partai level provinsi, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA), Ketua DPD Gerindra Sulsel, Rusdi Masse Mappasessu (RMS), Ketua DPW Nasdem Sulsel, dan M Taufan Pawe (TP), Ketua DPD I Golkar Sulsel punya kekuatan besar maju di Pilgub Sulsel.
“Ketua-ketua partai seperti RMS, AIA, dan TP punya modal kekuatan politik untuk menjadi penantang NA (Nurdin Abdullah, Gubernur Sulsel)," ujar Luhur Priyanto, Jumat (11/12/2020)
“Konstelasi Pilgub Sulsel 2022 sangat mungkin melahirkan format koalisi baru, sekaligus menjadi rintisan koalisi menatap Pemilu 2024,” Luhur Priyanto menambahkan.
Baca juga: Wacana Pilgub Sulsel 2022, Ulla Siap, Nasdem Usung Kader, Nurdin Halid Mantap Lawan Nurdin Abdullah
Terpisah, pengamat politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) Firdaus Muhammad juga mengatakan kekuatan partai dan ketokohan kader partai harus seimbang.
Hal senada disampaikan pengamat politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Hasrullah.
Ia menilai Partai Gerindra, Partai Nasdem, dan Partai Golkar punya kekuatan mendorong kadernya maju di Pilgub Sulsel.
Menurut Hasrullah, Pilgub Sulsel adalah pertarungan partai politik dan pertarungan pemilih.

“Golkar pasti punya calon. Nasdem dan Gerindra juga siapkan calon. Ini gambaran di 12 kabupaten/kota adalah gambaran awal, bagaimana skenario kandidat akan maju,” kata Hasrullah.
Hasrullah menilai kehadiran Taufan Pawe sebagai ketua partai sekelas Golkar bisa menjadi kuda hitam di Pilgub Sulsel.
Ia mengingatkan kekuatan Taufan Pawe sebagai Wali Kota Parepare dua periode.
Baca juga: Wacana Pilgub Sulsel 2022, Ni’matullah Siap Dicalonkan, PDIP Sulsel Masih Mau Usung Nurdin Abdullah
“Munculnya Taufan Pawe bisa jadi kuda hitam, dia wali kota dua periode. Di Golkar dia ungguli calon lain. Bisa kuda hitam. Golkar di Sulsel sebuah modal politik yang cukup besar,” katanya.
Diketahui, Komisi II DPR RI sudah membahas peluang Pilkada serentak 2022.
Bahkan, draf usulan revisi Undang-undang Nomor 10 Tahun 2019 tentang pemilihan gubernur, bupati, dan atau wali kota tengah dibahas di Senayan.
Jika dewan setuju, maka pilkada serentak yang seharusnya digelar pada 2023 dimajukan setahun.
Baca juga: Wacana Pilgub Sulsel 2022, PDIP Masih Mau Nurdin Abdullah, Nasdem Jagokan Kader, Hanura Optimistis
NH: Jaringan Saya Tetap Solid
Terkait hal tersebut, sejumlah tokoh sudah menyatakan sikap maju bertarung pada Pilgub Sulsel 2022.
Di antaranya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid (NH) dan Ni’matullah Erbe.
Nama lain disebut-sebut juga bakal maju bertarung di Pilgub Sulsel Rusdi Masse Mappasessu (RMS).
“Jaringan saya tetap solid. Sebagai seorang petarung dan pengabdi untuk negeri tidak ada kata menolak,” tegas mantan Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel tersebut.
Pria kelahiran Watampone 17 November 1958 menyampaikan jaringan politiknya masih tetap solid hingga saat ini. Nurdin Halid adalah kandidat pada Pilgub Sulsel 2018 lalu.
Ketika itu, Nurdin Halid berpasangan Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Azis) meraih 1.162.751 suara atau 27,32 persen suara.
Terpisah, Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel Ni’matullah Erbe menyatakan kesiapannya maju bertarung di Pilgub Sulsel.
Baca juga: Wacana Pilgub Sulsel 2022, PPP, PKB Sulsel Siapkan Kader Maju Bertarung, PKS? Kahfi: Masih Dinamis
“Kita sambut baik jika hal itu benar akan berlaku,” kata Ulla sapaannya, Rabu (18/11/2020) lalu.
“Kalau diminta kader maju kami siap kok, tapi ada beberapa faktor yang akan menjadi pertimbangan kami mengingat ada petahana yang akan kita hadapi,” Ulla menambahkan.
Meski siap dicalonkan, Wakil Ketua DPRD Sulsel tersebut mengaku tidak ingin gegabah mendorong kader maju maju bertarung, termasuk mempersiapkan diri.
Ia mengakui jika ada beberapa faktor yang harus jadi pertimbangan partai untuk mendorong kader di Pilgub 2022.
“Ini bukan siap atau tidak, tapi kami memiliki beberapa variabel mendorong kader, sebab kita akan berhadapan calon petahana atau menjadi bagian dari calon petahana,” katanya.
Sementara Sekretaris DPW Nasdem Sulsel Syaharuddin Alrif mengakui partai bentukan Surya Paloh siap kapanpun Pilgub Sulsel digelar.
“Mau 2023 atau dipercepat di 2022 kita siap dong,” kata Wakil DPRD Sulsel itu. “Kami wait and see dulu. Yang jelasnya kader Nasdem maju, entah cagub ataupun cawagub,” katanya.(*)