Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribuners Memilih

Serba Serbi Pilkada di Sulsel, Petugas KPPS Berkostum Coboy Hingga Seragam SD

Ada banyak cara dan trik yang dilakukan para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), untuk mengajak masyarakat menggunakan hak pilih

Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/SAYYID
Petugas KPPS TPS 34 Paccinongan Kompak Gunakan Seragam SD Jl M Yusuf Bauti, Keluran Paccinongan, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, KAJANG - Ada banyak cara dan trik yang dilakukan para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), untuk mengajak masyarakat menggunakan hak pilih dalam perhelatan demokrasi. 

Disadari bahwa kegiatan pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), khususnya di Kabupaten Bulukumba ini adalah sarana untuk pengaktulisasian prinsip demokrasi ditengah masyarakat. 

Pada perhelatan Pilkada 2020 di kabupaten Bulukumba ini, ada 830 tempat pemungutan suara (TPS) yang telah disiapkan oleh pihak KPU Bulukumba di 10 kecamatan.

Salah satu TPS yang kreatif dalam menata lokasi TPS-nya adalah TPS 002 Kampung Baru, Desa Lembanna, Kecamatan Kajang.  

Seperti biasanya, para petugas KPPS di Kampung Baru selalu berusaha untuk memberikan tampilan menarik dan unik yang salah tujuannya adalah untuk meningkatkan partisipasi pemilih. 

Setiap perhelatan pemilihan umum dilaksanakan maka para warga kampung baru selalu berusaha menampilkan performa yang menarik. 

Di Pilgub Sulsel 27 Juni 2018 yang lalu, KPPS 002 mengangkat tema Adat Budaya Kajang, kemudian pada perhelatan Pileg 17 April 2019 mengangkat tema agraris.

Ditemui disela-sela kegiatan pemungutan suara, Andi Muhammad Tasmira selaku ketua KPPS mengatakan, bahwa di Pilkada 2020 kali ini kami KPPS 002 Kampung Baru mengangkat tema “Koboy”.

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), 002 Kampung Baru, Desa Lembanna, Kecamatan Kajang, mengenakan pakaian bak seorang koboy.
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), 002 Kampung Baru, Desa Lembanna, Kecamatan Kajang, mengenakan pakaian bak seorang koboy. (ISTIMEWA)

Para petugas KPPS (khususnya laki-laki), menggunakan Topi koboy dan pakaian berwarna pink. 

"Ini merupakan buah pemikiran sahabat-sahabat semua anggota KPPS 002 Kampung Baru, dibantu dengan masyarakat sekitar yang antusias dengan itu. Ini adalah bentuk usaha kami demi menarik para pemilih datang menggunakan hak pilihnya," kata Tasmira, Rabu (9/12/2020).

Adapun Lokasi yang digunakan berada tepat di pekarangan rumah ketua KPPS yang di atur sedemikian rupa, sehingga memungkinkan untuk kegiatan pemungutan suara. 

Dalam pembuatan TPS, para warga Kampung Baru sangat antusias membantu meski tidak termasuk anggota KPPS. 

Tasmira melanjutkan, bahwa dalam pembuatan TPS ini dirinya betul betul menggunakan anggaran yang disiapkan oleh KPUD, berupa pembelian tenda dan tali serta kami membuat spanduk selamat datang bagi para pemilih. 

"Untuk bambu sebagai tiang, kami tidak beli karena ada masyarakat yang dengan ikhlas menyumbangkan 15 batang pohon bambu nya," jelas Tasmira.  

Berdasarkan pantauan, kegiatan pemungutan suara di TPS 002 kampung baru tetap mengikuti protokol kesehatan, seperti pengaturan jarak, baik petugas, saksi dan para pemilih.

Seragam SD

Hal unik juga terjadi di Gowa, di Tempat Pemungutan Suara (TPS) TPS 34 di SDS Terpadu Bani Rauf, Jl M Yusuf Bauti, Keluran Paccinongan, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. 

Para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 34 memakai seragam Sekolah Dasar (SD).

Mereka memakai seragam lengkap, atasan putih dan bawahan merah. 

Mereka juga memakai topi, dasi dan sepatu layaknya siswa sekolah.

Ketua PPS Paccinongan, Muh Syabir mengatakan, petugas KPPS mengenakan pakaian seragam SD untuk mengigatkan kembali bahwa mereka pernah melewati masa SD. 

Para petugas KPPS mengenakan seragam sekolah lengkap itu juga agar menarik perhatian.

"Ini kami lakukan untuk mengingat kembali masa SD. Selain itu juga kan, di Januari 2021 nanti sudah ada kegiatan belajar mengajar," ucapnya. 

Tampak suasana di TPS berbagai persiapan telah dilakukan, mulai dari keamanan hingga protokol kesehatan.

Terlihat ada dua tempat cuci tangan pada bagian pintu masuk dan keluar TPS. 

Bagi pemilih yang ingin mencoblos diarahkan untuk mencuci tangan.

Selain itu juga dicek suhu tubuhnya.

Diberikan juga sarung tangan plastik sebelum mencoblos agar tetap steril.

Setelah mencoblos, biasanya mencelupkan jarinya ke tinta disediakan, sekarang diteteskan tinta oleh petugas yang berjaga dekat pintu keluar TPS.

Tampak pula petugas keamanan bersegam baik dari Polri maupun TNI berjaga-jaga di depan gerbang pintu masuk. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved